RI Rayu Mazda Jepang Agar Masuk Lagi ke Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melakukan pertemuan dengan principal pabrikan otomotif Jepang Mazda di Tokyo pekan ini. Dalam pertemuan ini, Agus coba mendekati Mazda dan mendorongnya agar mau membangun pabrik di Indonesia.
Sebelumnya perwakilan prinsipal Mazda di Indonesia, PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengalihkan bisnis distribusi kepada PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) per Februari 2017. Secara produk, Mazda tetap ada di Indonesia tapi pihak Madza Jepang yang 'angkat kaki' dari Indonesia.
Saat ini, Mazda memang belum memiliki pabriknya di Indonesia. Beberapa merek dari Jepang yang sudah ada di antaranya ada Toyota, Honda, Mitsubishi hingga Daihatsu. Jika berhasil, maka kehadiran Mazda bakal menambah deretan pabrik mobil Jepang di Indonesia.
"Pada pertemuan dengan Mazda memang Mazda selama ini memang belum mempunyai pabrik di Indonesia, dan memang upaya kami untuk mendorong agar mereka sesegera mungkin bisa melakukan investasi ke Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021) dikutip dari detikcom.
Kehadiran banyak pabrikan Jepang di Indonesia selama puluhan tahun membuktikan bahwa pasar Indonesia sangat besar. Misalnya Toyota yang setiap tahun rata-rata berhasil menjual lebih dari 300 ribu unit kendaraan. Potensi untuk menggaet konsumen makin besar karena rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih terlampau kecil.
"Kita meyakinkan Mazda bahwa market Indonesia itu sangat besar, bahwa rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih terlalu kecil, artinya potensi untuk investor masuk masih sangat baik," katanya.
Namun, banyaknya produsen mobil itu juga menuntut pabrikan agar bisa inovatif dalam menciptakan produknya. Pasalnya, ada juga pabrik yang akhirnya cabut dari Indonesia karena kalah bersaing, salah satu yang paling anyar adalah Nissan.
Selama di Jepang, menperin bertemu dengan Ministry of Economy, Trade and Industri (METI) untuk menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan New Manufacturing Industrial Development Center (New MIDEC), serta mendorong investasi di sektor petrokimia. Selanjutnya, pada hari kedua di Jepang, Menperin bertemu dengan prinsipal otomotif lainnya seperti Toyota Motor Corporation, Honda Motor Company.Ltd, Suzuki Motor Corporation, Mazda Motor Corporation
Pertemuan yang dilakukan menperin di Jepang diatur dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan peserta delegasi yang terbatas. Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak negara Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency.
[Gambas:Video CNBC]
Ekonomi Pulih, PDB Jepang Q4-2021 Tumbuh 5,4% (YOY)
(hoi/hoi)