
Ada Pengumuman Pajak 0%, Penjualan Mobil Februari Hancur

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil pada Februari 2021 mengalami penurunan tajam. Penjualan mobil pada Februari 2021 pun turun hingga 15% dibanding Januari 2021.
Penurunan penjualan Februari dibanding Januari 2021 karena efek pengumuman diskon PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah) untuk mobil baru yang berlangsung pada medio Februari 2021. Sehingga calon pembeli menahan pembelian.
Seperti dikutip dari detikcom, berdasarkan data penjualan retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Februari 2021 hanya sebanyak 46.943 unit. Angka itu turun 15% dibanding Januari 2021 yang tercatat sebanyak 53.996 unit.
Jika dibandingkan year on year dengan Februari 2020, penjualan mobil pada Februari 2021 turun 65,9%. Sebagai pembanding, penjualan mobil Februari 2020 sebelum pandemi COVID-19 mencapai 77.865 unit.
Retail sales dua bulan pertama (Januari-Februari 2021) tercatat sebanyak 100.939 unit. Angka itu turun 57,4% dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai 158.924 unit.
Sementara itu, angka wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) turunnya tak terlalu drastis. Wholesales mobil baru pada Februari 2021 hanya turun 7,5%.
Data Gaikindo mencatat, wholesales Februari 2021 sebanyak 49.202 unit. Angka itu turun dari 52.909 unit pada Januari 2021 lalu.
Untuk mendongkrak penjualan mobil, kini berlaku diskon PPnBM. Pemerintah menerapkan kebijakan diskon pajak mobil baru mulai Maret 2021 dengan tiga skenario. Tahap pertama selama tiga bulan akan diberlakukan diskon PPnBM 100%. Tahap kedua di tiga bulan berikutnya akan ada diskon PPnBM sebesar 50% dari tarif normal. Sementara tahap ketiga sampai Desember 2021 akan diberikan diskon PPnBM sebesar 25%.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto yakin, penjualan mobil bisa naik karena ada diskon pajak PPnBM ini. Hanya, kenaikan penjualan tidak bisa pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Tiga bulan pertama ini kita harapkan angkanya bisa melonjak 60-70 ribu (unit) per bulan. Karena yang akan diberikan adalah mobil-mobil jenis yang banyak sekali dijual. Yaitu mobil-mobil yang harganya Rp 250 juta ke bawah," kata Jongkie.
"Perkiraan kami untuk Maret, April, Mei ini angkanya bisa meningkat, kalau tadi 50 ribu per bulan, mungkin bisa ke 60-70 ribu. Jadi mungkin ada peningkatan 40% barangkali ya. Karena itu segmen yang terbesar adalah mobil-mobil yang akan diberikan stimulus ini," ujar Jongkie.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil 'Meledak' Lagi, Nyaris Sebelum Pandemi