Internasional

Subsidi Jumbo untuk Para Pengangguran Dilanjutkan

Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
06 March 2021 17:50
Ski Alpine - Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 - Slalom Putri - Pusat Alpine Yongpyong - Pyeongchang, Korea Selatan - 14 Februari 2018 - Bendera gelombang A.S. mengepung bendera sebelum Run Slalom Putri 1. REUTERS / Mike Segar
Foto: REUTERS / Mike Segar

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah Senat Dari Partai Demokrat Amerika Serikat, akhirnya bersepakat untuk menyusun bantuan subsidi bagi para pengangguran di Amerika Serikat (AS), setelah kesepakatan tersebut sempat mengalami penundaan.

Salah seorang Senator dari Demokrat, Joe Manchin mengatakan pihaknya mendukung rencana pemerintah untuk memberikan kembali subsidi terhadap para pengangguran dimana isu tersebut sebelumnya menimbulkan perdebatan antara pihak Demokrat dan Republik.

Dengan adanya kesepakatan tersebut maka diperkirakan para pengangguran di Amerika Serikat akan mendapatkan subsidi sebesar US$ 300 setiap minggunya hingga 6 September mendatang.

Seperti yang dilansir oleh NBC News, Sabtu (6/3/2021) dengan adanya kebijakan tersebut US$ 10.200 pertama dari subsidi yang didapatkan juga tidak akan dikenakan pajak. Subsidi akan diberikan dalam waktu dekat setelah pihak partai demokrat mengirimkan surat persetujuan ke parlemen. Kebijakan ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memulihkan kondisi perekonomian, setelah pandemi menghantam negeri Paman Sam sejak tahun lalu.

"Kami telah mencapai kesepakatan yang memungkinkan ekonomi bisa pulih dengan cepat, dan bisa melindungi para pengangguran dari tagihan pajak tak terduga selama setahun kedepan," ujar Joe Manchin dalam sebuah pernyataan.

Seperti yang diketahui, sebelumnya pemerintah juga melakukan hal yang sama dimana kebijakan subsidi tersebut akan berakhir 14 Maret mendatang, sehingga diharapkan kebijakan tersebut bisa dilanjutkan untuk mengurangi beban masyarakat khususnya pengangguran.

Sebelumnya, pihak dari kubu Demokrat sempat mengusulkan subsidi sebesar US$ 400 per minggu namun melihat kondisi ekonomi dan stabilitas politik yang ada, pengurangan sebesar US$ 100 dolar dari yang direncanakan dianggap cukup adil demi bisa menjangkau penduduk dengan jumlah yang lebih banyak. Bahkan partai Republik juga sempat menganggap US$ 400 jumlah yang terlalu banyak dan bisa membuat orang enggan kembali bekerja.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yeay! Subsidi Gaji dari Jokowi Meluncur Lagi di November 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular