Bukan Cuma Honda Jazz, Mobil-Mobil Ini Nasibnya Tamat di RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 March 2021 12:45
Isuzu Panther. Foto: Dok. Astra Isuzu

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, pecinta otomotif harus rela dengan keputusan agen pemegang merek (APM) yang menghentikan produksi sejumlah jenis mobilnya di Indonesia. Padahal, mobil-mobil yang berhenti produksi ini sudah memiliki banyak penggemar hingga membentuk komunitas.

Setahun terakhir ini saja sudah ada beberapa model mobil yang disetop produksi oleh APM karena beberapa alasan, selain gagal mengambil hati pasar, juga karena penyegaran dan teknologi.

Apa saja mobil yang akhirnya 'disuntik mati' dalam beberapa waktu belakangan?

Mobil perkotaan atau city car ini sudah menjadi idola di kalangan anak muda, namun PT. Honda Prospect Motor (HPM) mengambil langkah besar dengan menghentikan produksinya di Indonesia sejak bulan lalu. Kabar ini sebenarnya sudah berhembus sejak 2019 silam, dan makin kencang setelah publik menilai HPM bakal mengeluarkan Honda City Hatchback pekan ini.

Benar saja, setelah City Hatchback rilis, Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy mengonfirmasi sudah tidak memproduksi Honda Jazz lagi. Karena sesama mobil perkotaan dengan tipe hatchback, nampaknya Honda lebih mengorbankan Jazz demi City.

"Apa City Hatchback RS menggantikan Jazz? Terus terang pertanyaan ini sudah banyak dilontarkan setelah ada isu city hatchback keluar. Untuk saat ini memang kami tidak memproduksi lagi Honda Jazz di Indonesia, namun kami terus mempelajari kebutuhan konsumen, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk kembali memasarkan model ini jika ada pasar dan kebutuhan dari konsumen," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/3/21).

Keputusan ini muncul setelah HPM melihat Honda City lebih bisa menjadi andalan di segmen hatchback. Bahkan, Honda sudah melakukan riset atau studi semenjak dua tahun lalu, yakni ketika momen Tokyo Motor Show 2019.

"Kami menilai Karakter City Hatchback RS dapat memenuhi keinginan dari target market segmen hatchback di Honda, terutama mereka yang sebelumnya menyukai Jazz," papar Billy.

Hilangnya Jazz dari fokus produksi Honda di Indonesia memang menjadi pertanyaan dari banyak pihak, termasuk dari komunitas. Padahal, sejak 2014 Honda Jazz tak lagi diimpor dari Thailand, melainkan sudah digarap di Karawang, Jawa Barat dengan material atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di awal mencapai 72 persen.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengonfirmasi telah mengambil kebijakan untuk menghentikan produksi Isuzu Panther di Indonesia. Legenda mobil dengan mesin diesel ini sudah tidak akan lagi keluar seri terbarunya.

"Hari ini kami mengucapkan terima kasih Panther karena kita akan lebih fokus lagi ke commercial vehicle (CV)," kata GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril dalam Isuzu Media Gathering, Rabu (10/2/21).

Keputusan itu memang berdampak pada kekhawatiran pengguna lama yang menginginkan servis resmi maupun kesediaan spare partnya. Namun demikian, Attias menyebut pengguna Isuzu Panther tidak perlu cemas bakal kesulitan ke depannya.

"Kami janji akan terus melayani anda dalam pelayanan servis serta penyedia suku cadang. Dari sisi pengguna panther nggak usah khawatir," katanya.

Isu mengenai penghentian produksi mobil ini sudah terdengar sejak akhir 2019 silam. Memang bukan keputusan mudah, namun melihat angka penjualan yang terus menurun, sepertinya langkah itu tetap harus diambil. Pada tahun 2019 lalu, selama 12 bulan penjualan Isuzu Panther tercatat hanya 681 unit.

Mobil ini merupakan salah satu mobil legendaris dan telah mengalami 4 kali perubahan.

Diawali dari generasi pertama tahun 1991-1996 yang disebut sebagai Panther Kotak Pre-Facelift, lalu diikuti generasi kedua 1996-2000 yang disebut dengan Panther Kotak Facelift, selanjutnya generasi ketiga Panther Kapsul versi awal (2000-2004), dan generasi terakhir mulai 2004 hingga saat ini.

Nissan telah menghentikan produksi mobil Datsun di Indonesia pada Januari 2020. Di Indonesia Datsun punya tiga model produksi lokal yaitu Go, Go+, dan Cross. Khusus Go dan Go+ di segmen Low Cost Green Car/LCGC).

Nissan Motor Indonesia (NMI), pemegang merek Datsun di Tanah Air, sempat melaporkan rencana tersebut ke Kemenperin. 

Pabrik Nissan yang semula digunakan memproduksi mobil Datsun bakal dialihkan ke proses manufaktur mesin 1.500 cc Livina yang juga digunakan Mitsubishi Xpander. Saat ini mesin bensin Livina dan Xpander diperoleh secara impor dari Jepang.

Meski sudah disetop produksinya, tapi layanan purnajual masih berlaku di diler-diler Nissan yang ada di Indonesia.

Raksasa pabrikan otomotif asal Jepang Toyota juga harus merelakan untuk menyuntuk salah satu mobil kenamaannya, yakni Etios Valco pada 2018. Padahal, mobil ini sudah menjadikan Karawang sebagai lokasi produksi sejak 2013 silam.

Salah satu penyebabnya adalah tak ada varian bertransmisi otomatis yang ditawarkan Toyota sehingga kurang menarik minat masyarakat Tanah Air untuk membelinya.

Secara penjualan melihat data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dari tahun ke tahun penjualan Etios cenderung menurun.

Tahun 2013, misalnya, Toyota berhasil menjual 12.747 unit di tahun berikutnya Etios mengalami penurunan hanya terjual 10.041 unit. Tiga tahun berselang tepatnya tahun 2017, Etios tercatat hanya terjual 665 unit saja. Turun drastis jika dibandingkan tahun 2016 sebanyak 3.444 unit.

Ada yang menyebut Etios merupakan salah satu produk gagal Toyota karena kurang laris di pasaran sehingga memaksa pabrikan asal Jepang itu harus menghentikan produksinya. Apa ya kata Toyota menanggapi komentar soal produk gagal itu?

Etios harus bisa bersaing dengan mobil-mobil LCGC yang sudah ditawarkan dengan transmisi matik. Itu bisa jadi berat karena kalau diperhatikan memang mobil-mobil bertransmisi otomatis memang lebih dicari oleh masyarakat khususnya mereka yang tinggal di kota besar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular