Demo masih terus terjadi di Myanmar. Massa anti kudeta telah satu bulan berunjuk rasa menentang penggulingan pemerintah sipil. (3/3/2021). AP/
Ini membuat militer semakin agresif ke pendemo. Polisi yang dikomandoi junta tak segan melakukan tindakan keras ke pendemo. AP/
Sedikitnya 38 orang tewas dalam demonstrasi paling berdarah di Myanmar, Rabu (3/3/2021). AP/
Dalam laporan PBB, ini menambah total korban yang ada, menjadi 50. Sebelumnya pada Minggu (28/3/2021), sebanyak 18 orang meregang nyawa. AP/
Sebuah protes di pusat Kota Myingyan juga berubah menjadi kekerasan, ketika pasukan keamanan menghadapi pengunjuk rasa yang mengacungkan tiga jari. Tiga jari menjadi simbol perlawanan untuk gerakan anti kudeta. AP/
Demonstrasi juga berlanjut di Yangon, kota terbesar di Myanmar. Para pengunjuk rasa menggunakan ban darurat dan barikade kawat berduri untuk memblokir jalan-jalan utama dan memperlambat datangnya polisi. AP/
Sementara itu, di pusat kota Pansodan Road, pengunjuk rasa menempelkan cetakan wajah pemimpin junta, Min Aung Hlaing di tanah. AP/
Bentrokan juga terjadi di kota San Chaung. Tempat ini menjadi lokasi bentrokan hebat dalam beberapa hari terakhir dengan gas air mata memenuhi jalan saat polisi anti huru-hara menghadapi pengunjuk rasa. AP/