
Ternyata Rumah Rp 600 Juta-1,5 M Paling Laris di Masa Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar properti juga salah satu sektor yang terkena dampak pandemi. Tapi bukan menutup kemungkinan ceruk pasar di perumahan tertutup, khususnya rumah untuk kalangan menengah, termasuk yang digarap Sinarmas Land.
Managing Director Sinarmas Land, Alim Gunadi melihat fokus Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dari perbankan muncul dari muncul di kisaran rumah di kelas menengah. Tercermin dari peningkatan walaupun sedikit di bulan Juni 2020 lalu.
"Kalau kita lihat di 2020 setelah di Juni ada satu sedikit rebound dari pencari rumah. KPR yang ada di bank rata-rata tumbuh walaupun di kisaran tidak terlalu besar. Yang menjadi fokus KPR muncul di kisaran rumah Rp 600 - Rp 1,5 miliar," katanya kepada CNBC Indonesia, dalam program Squawk Box, Jumat (19/2/2021).
Makanya di tahun ini strateginya kian membesarkan ceruk pasar dari kelas menengah khususnya milenial. Dari catatannya besaran angka milenial di tahun ini mencapai 88 juta orang, dimana mereka adalah first home buyer.
![]() Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
"Kita lihat pertama dari developer kita punya strategi untuk membuat produk yang memang juga fit dengan market sekarang. Misalnya desain rumah milenial produk juga harus affordable, juga kita mungkin ada program kepada pembeli yang menjadi first home buyer," katanya.
Alim menjelaskan targetnya marketing sales di unit usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) bisa naik 8% dari tahun lalu, mencapai Rp 7 triliun di tahun ini.
"Jadi kalau dilihat Sinarmas Land untuk perusahaan terdaftar public itu dengan BSD jadi target BSD tiga tahun terakhir dari 2019 sekitar Rp 6,5 triliun. Di 2021 kita menargetkan Rp 7 triliun marketing sales atau naik 8% dari pencapaian tahun lalu," katanya.
Dari survey Rumah.com Consumer Sentiment Study HI 2021 ditunjukan dari 1.078 responden sebanyak 66% pembeli rumah hanya menyediakan budget kurang dari Rp 500 juta. Data ini juga sejalan dengan tren suplai properti dimana peningkatan suplai banyak di wilayah pinggiran kota yang harganya lebih terjangkau.
Tapi tren pencarian properti di Rumah.com pada Q4 turun 14% dibandingkan kuartal sebelumnya. Tapi klaim perusahaan secara tahunan orang yang mencari rumah di website ini naik hingga dua kali lipat.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang Ramai-Ramai Jual Rumah Bekas Awal Tahun, Tanda Apa?