Suasana proyek pembangunan perumahan di Kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada turunnya permintaan dan harga properti di Indonesia. Tapi pengembang terus membangun rumah baru, sehingga berdampak pada membludaknya stok properti di Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Rumah.com Indonesia Property Market Index-Suplai (RIPMI-S) menunjukkan adanya lonjakan suplai rumah pada 2020 lalu. Di tengah penurunan harga properti, semua area terus menunjukkan suplai hunian yang ingin terjual meningkat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dalam dua kuartal terakhir (Q3-Q4) 2020, suplai properti mengalami peningkatan dengan rata-rata 37% per kuartal. Peningkatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata kuartalan dalam lima tahun terakhir sebesar 11,2% per kuartal. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suplai properti residensial terbesar masih datang dari DKI Jakarta, yakni sebesar 32% dari total suplai nasional. Lalu disusul Jawa Barat menyumbang suplai sebesar 30%, Banten 17% dan Jawa Timur 12%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Indeks suplai Jawa Barat mengalami kenaikan karena adanya dukungan dari wilayah Bekasi pada Q4 berada pada angka 183,8 atau naik 25,2% dari kuartal sebelumnya. Tren suplai ini meningkat baik pada tipe apartemen maupun rumah tapak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Adapun penurunan harga pada kuartal keempat 2020 di DKI Jakarta turun 1,19% dibandingkan kuartal sebelumnya. Di Yogyakarta mengalami penurunan terbesar 1,96% antarkuartal, Jawa Timur juga turun 1,47%. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)