Seorang pengunjuk rasa kudeta anti-militer memberikan penghormatan tiga jari saat pengunjuk rasa lainnya memegang spanduk bertuliskan 'Kami Tidak Menerima Kudeta Militer' saat berkumpul di luar Pusat Hledan di Yangon, Myanmar Sabtu (13/2/2021). (AP Photo)
Pengunjuk rasa menentang kudeta militer Myanmar kembali terjadi setelah Amerika Serikat memberikan sanksi kepada militer berupa pembekuan aset. (AP Photo)
Demonstran menuntut jenderal selaku pemimpin militer Myanmar yang melakukan kudeta untuk melepaskan kekuasaan. (AP Photo)
Demonstran yang berlangsung di Myanmar sendiri membuat hampir seluruh pekerja di berbagai perusahaan mogok kerja. Hal ini membuat Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Tatmadaw), Jenderal Min Aung Hlaing, meminta pekerja kembali bekerja. Sampai saat ini demo berjalan dengan damai. (AP Photo)
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada Myanmar berupa pembekuan aset senilai US$1 miliar sebagai buntut dari kudeta militer. Hal itu membuat para jenderal tidak bisa mengakses aset tersebut.(AP Photo)
Biden juga mendesak militer Myanmar segera membebaskan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Mynt. Kedua sosok penting dalam demokrasi Myanmar itu ditahan sejak pekan lalu. (AP/TheinZaw)
Setelah melakukan kudeta militer Myanmar Tatmadaw telah menyatakan status darurat selama setahun. Mereka juga menyatakan kekuasaan pemerintah Myanmar telah diserahkan kepada Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (AP Photo)
Kudeta tersebut telah memicu gelombang unjuk rasa di penjuru Myanmar. Demonstran antikudeta turun ke jalan selama tujuh hari. Aksi ini disebut akan terus berlangsung meski satu orang wanita tertembak dan kritis. (AP Photo)