Gejala Ringan Covid, Bocah 9 Tahun Ini Meninggal saat Tidur

Lynda Sari H, CNBC Indonesia
11 February 2021 15:41
Ilustrasi Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona seolah tidak memandang bulu. Bagaimana tidak, belum lama bocah 9 tahun yang tertular COVID-19 dinyatakan meninggal dunia.

Padahal, ia baru dinyatakan positif Corona tiga hari sebelumnya.

Awalnya, anak itu tak mengeluhkan gejala terkait Covid-19 yang berat. Hanya beberapa kali mengeluh merasa lelah dan sakit perut.

"Dia tidak memiliki masalah pernapasan. Tidak ada hal besar yang terjadi. Semua gejalanya ringan," tutur bibi dari bocah 9 tahun bernama Makenzie Gongora, asal Texas, dikutip dari FoxNews.

Anak itu mengalami gejala demam, suhu badannya mencapai 29 derajat Celcius sehari setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun, saat dibawa ke dokter, dokter hanya menyarankan untuk terus memantau kondisi demamnya selagi di rumah dan tak perlu menjalani perawatan intensif.

Hingga keesokan harinya, bocah ini mulai mengeluh sakit kepala luar biasa dan terus menerus merasa kelelahan. Sang ibu pun hanya menyuruh dirinya istirahat. Saudaranya juga ikut memantau kondisi anak tersebut, hingga mulai menyadari ada yang tak beres, karena denyut nadi Makenzie tak bisa ditemukan.

"Kakak ipar saya kemudian memeriksanya di malam hari dan menyadari bahwa dia tidak lagi bernapas dan tidak dapat menemukan denyut nadinya," kata sang ibu.

Ia dinyatakan meninggal dunia pada 1 Februari dalam kondisi tidur, tiga hari sesudah dinyatakan positif COVID-19. Pihak keluarga meyakini kematian Makenzie sudah pasti berkaitan dengan COVID-19. Namun, mereka masih terus menunggu laporan detail dari pemeriksaan medis soal kematiannya.

Tak lama, kedua saudaranya juga dinyatakan positif COVID-19, termasuk ayah dari anak yang baru menginjak kelas 4 SD ini. Akibat kejadian tersebut, mereka mengingatkan kalau anak kecil bisa terpapar COVID-19 hingga berakhir kritis.

Mereka menyesal kejadian ini bisa terjadi pada Makenzie meskipun merasa sudah melakukan protokol kesehatan COVID-19 cukup ketat.

"(Orang tua Makenzie) mengikuti semua pedoman yang diberikan dari dokter, dan para dokter juga bingung (mengapa) Makenzie adalah salah satu anak yang tertular COVID-19," jelas saudaranya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular