Maaf! Pakar Epidemi Ini Nilai PPKM Mikro Tidak Akan Efektif

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
09 February 2021 13:53
Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia- Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tidak efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Menurutnya PPKM mikro yang memberikan pelonggaran kontradiktiif dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan PPKM tidak berjalan efektif.

"Data semua indikator masalah yang dihadapi saat ini meningkat di Indonesia terutama di Pulau Jawa yang jauh lebih besar, tetapi responnya tidak sepadan. Maka wajar kalau tidak efektif," ujar Dicky kepada CNBC Indonesia, Selasa (09/2/2021).

Respon yang dilakukan menurutnya PPKM mikro harus dengan penguatan komunitas, namun di sisi lain ada pelonggaran pada aktivitas sosial dan ekonomi. Ekonomi masih menjadi titik berat dalam penanganan pandemi Covid-19, meski sudah satu tahun penanganan berjalan.

"Ada kekhawatiran yang terjadi kalau fokus kesehatan ekonomi akan amburadul, padahal yang dialami justru sebaliknya kaya Vietnam. Sekarang dia menjadi salah satu negara yang tertinggi pertumbuhan ekonominya tinggi di Asia," ujar dia.

"Apakah DPR komisi IX mereview atau apakah harus direvisi UU karantina. Nah ini harus dilihat apa terlalu berat, dan tidak fair karena terlalu berat di sisi pemerintah ini yang harus dilakukan DPR dalam kondisi pandemi harus merespon regulasi, dan regulasi yang belum responsif ini untuk merespon perbaikan pandemi Covid-19," katanya.

Dicky menegaskan di masa pandemi ini dibutuhkan regulasi yang bisa menjadi andalan dan tepat dalam menghadapi situasi ini. PPKM masih bisa efektif jika ada peningkatan pada 3T (testing, tracing, dan treatment) dan penerapan protokol kesehatan.

Menurutnya, konsep PPKM ini diusulkan pada Maret 2020, dimana PPKM mikro akan bisa berjalan efektif karena penyebaran virus masih terbatas. Dia mengungkapkan karantina wilayah atau lockdown yang dianut di luar negeri pun sebenarnya konsepnya sama dengan PSBB. Namun disana ada kewajiban pemerintah terhadap masyarakat rentan yang harus mendapat dukungan dari pemerintah sehingga bisa bejalan efektif.

"Ini pentingnya pemerintah selalu meminta pendapat sains karena ini akan membantu pemulihan yang tepat. Dalam penanganan pandemi waktu adalah musuh ketiga paling besar, karena golden periodnya terlewat. PPKM mikro ini efektif kalau dilakukan di Maret bahkan Februari ketika pengelakan," kata dia.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular