Staf Rumah Sakit Universitas memegang poster bertuliskan "Lindungi demokrasi" dan "Tolak kudeta militer. Bebaskan presiden kami. Hormati Suara Kami" saat melakukan protes menolak kudeta di Yangon, Myanmar, Jumat (5/2/2021). Dalam kudeta ini pemimpin de facto Myanmar dan aktivis demokrasi Aung San Suu Kyi ditahan atas tuduhan kecurangan yang dilakukan pada pemilu November 2020 lalu dan kepemilikan walkie-talkie ilegal. (AP Photo)
Melihat hal ini, timbul rasa penolakan dari rakyat Myanmar, yang baru saja terlepas dari rezim militer pada 2015 lalu ketika Suu Kyi dan partainya Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) memenangi pemilu yang dianggap sebagai pemilu yang demokratis. (AP Photo)
Penolakan muncul dari sebagian rakyat Myanmar. Di media sosial, sejumlah tagar dan simbol bahkan mengarah ke protes pada aksi yang dilakukan militer. Dalam aksi perlawanan, ada hal yang dilakukan warga dan menjadi simbol pergerakan, yakni salam tiga jari. (AP Photo)
Salam tiga jari ini diadopsi dari film "The Hunger Games" yang dirilis 2012 lalu. Salam 3 jari ini melambangkan pembangkangan masyarakat terhadap rezim kekuasaan militer. Rakyat Myanmar memposting foto tiga jari mereka di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram sambil menulis hashtag #JusticeforMyanmar dan #democracy untuk mendukung para pemimpin yang ditahan, termasuk Suu Kyi. (AP Photo)
Salam tiga jari digunakan ketika kudeta militer terjadi di Mei 2014. Ketika pertama dari film terakhir The Hunger Games, "Mockingjay: Part 1", dirilis pada November 2014. Mahasiswa pro-demokrasi muncul di bioskop-bioskop Thailand yang menayangkan film baru tersebut. Mereka pun mengacungkan tiga jari dalam kesempatan tersebut. Namun aksi itu ditahan oleh polisi yang menyamar. (AP Photo)
Bagi warga yang menolak kudeta, gerakan ini telah menjadi simbol tidak resmi bagi perlawanan terhadap rezim militer yang menangguhkan demokrasi dan sangat membatasi kebebasan berekspresi. (AP Photo)