Internasional

RI Punya 'Obat Kuat' Ini, JPMorgan Ramal Ekonomi Positif

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 February 2021 15:29
JP Morgan
Foto: Ist/Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - JPMorgan memandang positif prospek untuk Indonesia meski lonjakan infeksi corona Covid-19 masih terjadi. Sebelumnya, kasus warga RI yang telah terinfeksi corona sejak awal pandemi hingga kini telah melewati satu juta kasus.

"Secara demografis Asia Tenggara sangat berbeda dari beberapa negara maju yang cenderung kita bandingkan dengan negara-negara ini," kata James Sullivan, kepala penelitian ekuitas Asia di bank investasi itu kepada "Squawk Box Asia" CNBC menjelaskan Indonesia, pada hari Rabu (3/2/2021).



"Karena mereka jauh lebih muda, mereka cenderung menghadapi sisi kematian ... lebih baik daripada beberapa negara yang lebih tua dan maju. Itu adalah perbedaan yang sangat penting saat kami memikirkan cara kami melalui ini."

Akibatnya, kata dia, penguncian di negara-negara seperti itu "mungkin tidak seperlunya". Apalagi jika dibandingkan dengan tempat-tempat dengan populasi yang jauh lebih tua yang berisiko lebih tinggi dari Covid-19.

Selain populasi Indonesia yang relatif muda, JPMorgan juga melihat upaya positif untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pemerintah mendorong dana investasi yang dikenal sebagai Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pembiayaan Indonesia (INA).

Sullivan juga menambahkan bahwa ada peningkatan yang signifikan di bidang manufaktur, terutama di sektor ekspor. Lebih lanjut, analis JPMorgan juga mengutip upaya pemerintah di bidang vaksin sebagai alasan lain di balik pandangan positifnya.

Indonesia memulai program vaksinasi Covid-19 pada bulan Januari yang digambarkan oleh Reuters sebagai salah satu kampanye terbesar di dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya satu tahun bagi Indonesia untuk mencapai "kekebalan kelompok", yang terjadi ketika sebagian besar penduduk menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! JP Morgan: Bunga BI Turun Lagi di Q1-2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular