FOTO
Potret Vaksinasi Covid-19 Massal Tenaga Kesehatan di Jakarta
Sejumlah tenaga medis mengantre untuk mengikuti proses vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, (4//2/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan masih terus berjalan. Untuk mempercepat prosesnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar vaksinasi massal dengan target 6.000 tenaga kesehatan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Vaksinasi massal ini digelar mulai pukul 08.00-16.00 WIB. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Vaksinasi dilakukan secara teratur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Vaksinasi massal ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Berdasarkan data KPCPEN yang diterima CNBC Indonesia, per Rabu (3/2/2021) pukul 18.00 WIB, dari 1.531.907 sasaran tenaga kesehatan, sebanyak 646.026 telah mengikuti vaksinasi ke-1. Jumlah itu bertambah 49.766 dibandingkan sehari sebelumnya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Untuk tenaga kesehatan yang hendak mengikuti vaksinasi massal harus mengikuti sembilan syarat. Pertama, wajib mendaftar di link resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Vaksinasi massal ini hanya untuk tenaga kesehatan yang memiliki STR/SIP aktif atau sedang proses pengurusan perpanjangan, dibuktikan dengan membawa fotokopi STR/SIP. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan harapan agar vaksinasi Covid-19 dilakukan pada 900 ribu hingga 1 juta orang per hari. Namun ia mengaku target vaksinasi satu juta orang dalam satu hari membutuhkan waktu. Jokowi bahkan sudah mengaku telah berbicara dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait hal ini.(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Sebagai gambaran, Indonesia berencana melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 181.554.465 orang untuk mencapai herd immunity. Untuk tahap pertama ini diutamakan kepada 1,53 juta tenaga kesehatan. Vaksinasi untuk kelompok ini ditargetkan selesai pada Februari 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)









