CNBC Indonesia
FOTO

Pemandangan Ratusan Makam di TPU Semper yang Terendam Banjir

CNBC Indonesia/Tri Susilo,  CNBC Indonesia
03 February 2021 18:33
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021).  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Di bagian selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Warga melewati genangan air di pemakaman TPU Semper yang terendam banjir di Jakarta Utara, Rabu (3/2/2021). Banjir tersebut terjadi akibat tidak adanya saluran pembuangan air yang menyebabkan terendamnya ratusan makam. TPU Semper mengalami banjir sejak sekitar tahun 2000an akibat intensitas curah hujan yang tinggi. TPU Semper berada di atas lahan seluas sekitar 72 hektare dengan total 108.709 makam sejak dibuka pada 1984. Di bagian Selatan TPU adalah terminal peti kemas yang memanjang mengikuti luas area (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)