Mutasi Virus Corona Mengancam, Olimpiade Tokyo Jalan Terus!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 February 2021 18:40
A man is seen through the Olympic rings in front of the New National Stadium in Tokyo, Tuesday, March 24, 2020. IOC President Thomas Bach has agreed
Foto: Olimpiade 2020 Tokyo (AP Photo/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Olimpiade Tokyo akan tetap digelar meski muncul mutasi baru virus corona penyebab Covid-19 di banyak negara. Hal itu disampaikan oleh Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori pada Selasa (2/2/2021).

Keraguan gelaran multicabang terbesar di dunia itu muncul setelah banyak negara yang terpaksa kembali melakukan lockdown. Ditambah sebagian besar Jepang saat ini berada dalam keadaan darurat virus. Akan tetapi, Mori menyuarakan nada percaya diri.

"Kami pasti akan terus maju biarpun virus (pandemi) berkembang," katanya pada pertemuan penyelenggara Olimpiade Tokyo dan anggota partai yang berkuasa Jepang di Tokyo, dilansir dari AFP.

"Kita harus melampaui diskusi tentang apakah kita akan mengadakannya atau tidak. Ini tentang bagaimana kita akan melakukannya. Mari kita pikirkan jenis olimpiade baru pada kesempatan ini."

Komentar Mori muncul beberapa jam sebelum Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga diperkirakan mengumumkan perpanjangan keadaan darurat selama sebulan, yang berarti tindakan itu akan berjalan hingga 7 Maret di Tokyo dan beberapa bagian lain negara itu.

Aturan pembatasan yang lebih ketat diberlakukan setelah infeksi virus corona penyebab Covid-19 melonjak dan memaksa penundaan beberapa ajang olahraga, termasuk tes Olimpiade pertama tahun ini. Sementara kualifikasi renang artistik yang dijadwalkan pada Maret dan estafet obor olimpiade nasional masih akan dimulai pada 25 Maret.

Selain itu, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto mengatakan pada pertemuan itu bahwa dia juga yakin Olimpiade Tokyo dapat dilanjutkan.



"Menyukseskan Olimpiade Tokyo akan menunjukkan bahwa dunia bersatu," kata Hashimoto, yang juga mantan atlet yang pernah berpartisipasi dalam olimpiade.

Dia mengatakan akan menyampaikan "harapan dan impian" kepada dunia, dan "mengirim pesan bahwa Jepang dapat berkontribusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi dunia".

Sementara penyelenggara berpegang teguh pada batasan Olimpiade akan dibuka sesuai jadwal pada 23 Juli, keputusan penting tentang bentuk acara masih jadi pertanyaan. Misalnya apakah penonton asing dapat datang dan berapa banyak penonton yang akan berada di venue.

Kepala IOC Thomas Bach mengakui untuk pertama kalinya bulan lalu bahwa Olimpiade bisa berlangsung secara tertutup.

Pertanyaan pelik tentang vaksinasi juga menggantung. Para pejabat olimpiade dan paralimpiade ingin mendorong para atlet untuk divaksinasi jika memungkinkan. Namun, mereka juga khawatir dianggap melewati antrean vaksinasi yang sebagaimana mestinya.

Jepang belum menyetujui vaksin Covid-19 dan diperkirakan tidak akan mulai menginokulasi populasinya paling cepat sebelum akhir Februari.

Sementara opini publik Jepang tampaknya menentang penyelenggaraan olimpiade tahun ini. Tercatat 80% orang mendukung penundaan lebih lanjut atau pembatalan dalam hasil sebuah survei mengenai gelaran ini.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Kabar Olimpiade Tokyo Tahun Ini? Ini Update Tebaru Jepang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular