Warga Myanmar yang tinggal di Thailand memegang foto pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi saat melakukan protes di depan Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok, Thailand, Senin (1/2/2021). Mereka berdemo terkait penahanan Suu Kyi bersama Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya oleh kelompok miliiter. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Dalam demonya, mereka membawa potret Suu Kyi, pemimpin de facto yang ditahan militer Myanmar. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Demonstran dengan pakaian warna khas partai National League for Democracy (NLD) yang diusung Suu Kyi, meneriakkan kata-kata "Memalukan, diktator" sambil mengangkat poster sang jenderal di depan Kedubes Myanmar di Thailand. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Puluhan polisi anti huru-hara lalau berusaha membubarkan protes itu dan berujung bentrok dengan jaringan pro-demokrasi Thailand yang bergabung dengan pengunjuk rasa. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Para pendemo dari jaringan pro-demokrasi Thailand yang bergabung dalam unjuk rasa tersebut melemparkan batu dan bom asap ke arah polisi anti huru-hara yang berjaga. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Polisi berusaha untuk mengamankan demonstrasi di North Sathorn Road, setelah pengunjuk rasa masih bertahan di luar jangka waktu yang telah disepakati yaitu 30 menit. (AP Photo/Sakchai Lalit)
Tiga anggota pro-demokrasi Thailand, Wichaphas Srikasiphan (21), Pannaphat Chanthanangkul (20) dan Kiattisak Phanrenu (20) - dilaporkan ditangkap. Selain itu, polisi setempat juga menyita truk pickup yang dilengkapi pengeras suara, yang digunakan para pengunjuk rasa. (AP Photo/Sakchai Lalit)