Tim WHO Pemburu Asal Corona Mulai Kerja, Blusukan ke RS Wuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim ahli World Health Organization (WHO) mengunjungi rumah sakit di Wuhan untuk pertama kalinya. Kunjungan ini langsung menuju rumah sakit Jinyintan, dimana pasien covid-19 pertama didiagnosis.
Dilansir AFP, detail agenda perjalanan sudah tersebar di media sosial yang alih-alih bukan dari otoritas pemerintah China.
Dalam sebuah tweet, anggota tim Peter Daszak menyambut kunjungan rumah sakit tersebut sebagai "Kesempatan penting untuk berbicara langsung dengan petugas medis yang berada di lapangan pada saat kritis melawan Covid-19," tulisnya.
Pada Sabtu sore ini tim dijadwalkan mengunjungi pameran besar tentang tanggap darurat otoritas kesehatan di Wuhan pada saat tahap awal virus. yang bertemakan cepatnya langkah pemimpin komunis mengontrol krisis.
Misi WHO Dengan Beban Politik yang Berat
Misi WHO datang dengan beban politik yang berat, sebab China sempat menolak akses para anggota tim WHO pada pertengahan Januari.
Director Emergencies WHO Micheal Ryan mengatakan ini adalah misi sulit. Namun, misi ini dibutuhkan untuk mengumpulkan data, khususnya data awal dari tempat virus corona yang sudah menjangkiti lebih dari 100 juta jiwa.
"Data ini akan diperuntukkan keperluan pembelajaran lanjutan untuk diperjelas," katanya mengutip AFP, (30/1/2021).
WHO menegaskan penyelidikan ini akan fokus pada ilmu di balik bagaimana virus itu bisa pindah inang dari hewan (kelelawar) ke manusia. Tim juga berharap ada kunjungan ke pasar Huanan yang diyakini wilayah utama infeksi pertama kali.
"Kita juga berharap bisa mengunjungi virologi Wuhan dan laboratorium lain, namun jadwal cukup penuh dan sibuk," katanya
Minggu sebelumnya, China memperingatkan Amerika Serikat akan campur tangan politik dari kunjungan ini.
Angka kematian di China akibat penyebaran virus Covid -19 cukup rendah yaitu 4.636. Walaupun beberapa hari mulai bangkit kembali dan sudah mengunci beberapa area tempat kasus, menguji jutaan orang dan membatasi perjalanan untuk memadamkan krisis.
[Gambas:Video CNBC]
WHO Kembali Warning Soal Lockdown
(hoi/hoi)