
Jokowi Sentil BKKBN: Jangan Cuma Urus Jumlah Anak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peranan lebih dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang tidak hanya sekedar mencatat jumlah anak dan jarak antar kelahiran pada keluarga di Indonesia.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat koordinasi nasional kemitraan program bangga kencana tahun 2021 di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat (29/1/2021).
"Paling penting disosialisasikan adalah membangun ketahanan keluarga, membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang baik kesehatan ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga," jelasnya.
"Mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai terjaganya sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga Indonesia," katanya.
Jokowi meminta BKKBN beserta seluruh jajaran pusat sampai ke desa melakukan strategi berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan, terutama pada kelompok generasi muda.
"Semua punya gawai, gadget, semua punya HP dan sering melihat HP. Aktif di media sosial. Oleh karena itu metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian, penyampaian informasi gunakan media yang kekinian," katanya.
Jokowi kemudian angkat bicara pasca BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana penanggulangan stunting. Pemerintah memiliki target bisa menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024 mendatang.
"Bukan angka mudah tapi saya meyakini kalau di lapangan dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit," katanya.
"[...] Jadi target 14% di 2024 bukan target enteng tapi kalau kerja serius, lapangan dikuasai, bekerja sama, berkolaborasi, saya kira penurunan stunting bisa dilakukan secara signifikan," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Heran Ada Bayi 7 Bulan Diberi Kopi Susu Saset Oleh Ibu