
Corona Terus Bayangi Minyak Dunia, Harga Makin Ambles!

Jakarta, CNBC Indonesia - Penundaan vaksin dan pembatasan perjalanan di berbagai negara menjadi kekhawatiran yang pengaruhi harga minyak Kamis kemarin. Kondisi ini bisa lebih menekan permintaan, daripada pelemahan dolar dan penarikan besar persediaan minyak mentah AS sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat, (29/01/2021).
Untuk minyak mentah jenis Brent pengiriman Maret turun 28 sen atau 0,5% menjadi US$ 55,53 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 51 sen atau 1% menjadi posisi US$ 52,34 per barel.
Premi bulan depan Brent naik ke level tertinggi sejak Februari 2020. Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois mengatakan pihaknya melihat kurva yang mengindikasikan pengetatan keseimbangan.
"Di mana pemotongan produksi minyak Saudi yang akan datang lebih dari sekadar mengimbangi meningkatnya kekhawatiran permintaan terkait dengan virus corona," paparnya.
Dia merujuk pada janji Arab Saudi untuk memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dan Maret 2021ewq . Sebagai bagian dari kesepakatan OPEC+. OPEC+ termasuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus lainnya seperti Rusia.
Para analis menyebut harga minyak sebelumnya didukung oleh data Rabu, yang menunjukkan penarikan 10 juta barel besar dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu. Menurut mereka penyebabnya adalah kenaikan ekspor minyak mentah AS dan penurunan impor.
"Pedagang merasa nyaman bahwa pasokan tidak membanjiri permintaan untuk saat ini," kata Louise Dickson dari Rystad Energy.
Indeks dolar AS berbalik negatif setelah sebelumnya mengalami kenaikan, yang juga membantu mendukung harga minyak. Pembeli yang menggunakan mata uang lain membayar lebih sedikit.
Bagaimanapun juga kekhawatiran pada permintaan membebani sentimen. Serta mencegah harga minyak menahan kenaikan sebelumnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia To The Moon, Tembus US$ 71 per Barel