Pandemi Belum Usai, Dana PEN 2021 Bengkak Jadi Rp 553,09 T

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 January 2021 13:23
Keterangan pers Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Presiden, (21/1/2021). (Tangkapan layar Setpres RI)
Foto: Keterangan pers Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantor Presiden, (21/1/2021). (Tangkapan layar Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengatakan alokasi anggaran dana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) 2021 akan naik menjadi Rp 553,09 triliun dari sebelumnya diproyeksikan sebesar Rp 403,9 triliun.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, peningkatan dana PC PEN 2021 tersebut, sudah dipertimbangkan pemerintah dengan melihat perekonomian Indonesia masih membutuhkan dukungan untuk memulihkan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah menambah proyeksi anggaran PEN dengan jumlah yang hampir sama dengan realisasi penggunaan dana PEN 2020 yang sebesar Rp 579,79 triliun.

"Dana PEN 2020 terealisasi 83,39% dari pagu sebesar Rp 695,2 triliun. Tahun ini kemungkinan hampir sama besarnya dengan realisasi tahun 2020. Anggaran PEN 2021 menjadi Rp 553,09 triliun," jelas Airlangga dalam webinar Selasa (26/1/2021).

"Artinya pemerintah melihat pemulihan ekonomi di 2021 memerlukan support yang sama dengan 2020 karena pandemi masih bersama dengan kita sampai menyelesaikan vaksinasi satu tahun sebelum tercapai herd immunity," kata Airlangga melanjutkan.

Secara rinci, alokasi dana PEN terdiri dari sektor kesehatan yang dialokasikan sebesar Rp 104,7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan dan operasional vaksinasi Covid-19, sarana dan prasarana serta alat kesehatan, biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, hingga bantuan iuran BPJS Kesehatan.

Sektor perlindungan sosial dialokasikan dana sebesar Rp 150,96 triliun. Akan digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai, Subsidi Kuota Pembelajaran Jarak Jauh, hingga diskon tarif listrik.

Pemerintah juga akan menganggarkan Rp 141,36 triliun program prioritas dalam rangka untuk memulihkan lagi pariwisata, ketahanan pangan atau food estate, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah dan subsidi pinjaman daerah, padat karya, kawasan industri, dan lainnya.

Dalam rangka mendukung UMKM dan pembiayaan korporasi, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 156,06 triliun. Terdiri dari subsidi bunga KUR dan non-KUR, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, UP UMKM dan korporasi, pembiayaan PEN lainnya, penempatan dana, dan lainnya.

Anggaran untuk UMKM dan pembiayaan korporasi tahun ini naik dari anggaran tahun 2020 yang sebesar Rp 66,59 triliun.

"Ini dinaikkan menjadi Rp 156,06 triliun, salah satunya untuk pariwisata ini adalah sektor yang paling depan terkena pandemi, seperti hotel, restoran, dan lainnya," tuturnya.

Sisanya berupa insentif usaha, namun alokasi dananya masih ditinjau kembali. Ia menyatakan alokasi PEN 2021 masih bisa meningkat lagi sejalan dengan dinamika ekonomi ke depan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah sempat mengerek alokasi dana PEN 2021 dari Rp 372,3 triliun menjadi Rp 403,9 triliun.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik 20%, Menko Airlangga: Dana PEN 2021 Capai Rp 699,01 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular