
Keterisian RS Darurat Wisma Atlet Turun Jadi 77,63%

Jakarta, CNBC Indonesia- Tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat Covid-19 DKI Jakarta kini mencapai 77,63%, mengalami penurunan dibandingkan pekan lalu 82,73%. Tingginya kasus penularan di masyarakat membuat pasien yang masuk ke rumah sakit darurat ini masih tinggi setiap harinya.
"Dari hunian dari 5.964 tempat tidur yang tersedia, saat ini terhuni 4.653 pasien. Hunian ini 77,63%. Angka ini tidak terlepas dari pasien yang dikirim dari puskesmas atau RS," kata Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono, Senin (25/01/2021).
Selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pun pasien yang keluar dan masuk setiap harinya di RS Darurat Wisma Atlet hampir sama jumlahnya. Mayjen Tugas menyebutkan sekitar 350-400 orang pasien masuk dan keluar dari RS Darurat Covid-19 setiap harinya. Dengan begitu, fluktuasi keterisian pun di kisaran 77-84% setiap harinya.
"Fluktuasi yang terjadi di minggu-minggu ini dari tanggal 11 sampai 25 Januari ini. Ini fluktuasi yang betul-betul harus diwaspadai, kami harus antisipasi betul bagaimana untuk penanganan dengan baik dan mencegah pasien menjadi yang lebih berat," kata dia.
Selain peningkatan keterisian, pasien yang masuk pun mengalami perubahan. Mayjen Tugas menyebutkan di awal adanya RS Darurat kebanyakan pasien yang masuk adalah yang tidak bergejala, namun yang saat ini dirawat kebanyakan malahan yang bergejala.
Hal ini pun diantisipasi dengan 4 tower di wisma atlet Kemayoran diperuntukan untuk merawat yang bergejala, baik yang gejala ringan dengan komorbid. Sementara pasien dirawat di tower 8-9 Wisma Atlet Pademangan.
"Ini strategi yang bisa membantu kami, paling tidak mencapai 80% ini suatu hal yang dilakukan langkah agar layanan teratasi dengan baik dan tenaga kesehatan tidak terbebani tinggi walaupun angka 70-80% tetap saja krusial dan membutuhkan beban tenaga yg tinggi," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Tower 8 RSD Wisma Atlet Terisi 99%, Sisa 7 Bed