
Penjualan Listrik Pelanggan Bisnis Drop Paling Parah di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat konsumsi pada energi turun, salah satunya di sektor ketenagalistrikan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penjualan listrik sampai dengan Desember 2020 dibandingkan tahun 2019 minus 0,19%.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi memerinci sektor pelanggan yang anjlok tajam adalah bisnis minus 8,95% dan industri minus 7,34%. Sementara sosial minus 6,05% dan pemerintah minus 1,32%.
Kondisi berbeda terjadi pada pelanggan rumah tangga yang justru tumbuh positif 9,48%. Dia menyebut pandemi Covid-19 ini mulai terasa pada penurunan penjualan listrik di bulan Mei, Juni, dan Juli 2020.
"Tadinya optimis positif meski kurang dari 1%, waktu itu di APBN Perubahan, kira-kira bisa 0,5%, namun di akhir tahun sampai Desember minus 0,19%," paparnya dalam "Webinar Sosialisasi Perpanjangan Stimulus Keringanan Tagihan Listrik" pada Jumat, (22/01/2021).
Lebih lanjut, Hendra mengatakan, meski sektor pelanggan rumah tangga konsumsinya naik sebesar 9,48%, namun tidak bisa mengimbangi turunnya konsumsi di sektor bisnis dan industri.
"Rumah tangga naik, tapi bisnis dan industri turun, sosial dan pemerintah juga. Meski yang dominan bisnis dan industri," paparnya.
Sebelumnya, demi menekan pandemi Covid-19, pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dua pekan yang mulanya berakhir pada 25 Januari 2021.
PPKM Jawa-Bali berdampak pada penjualan listrik PLN. Di mana 70% penjualan listrik PLN ada di Jawa-Bali sebagaimana disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril.
"Ada penurunan penyaluran energi sebesar 1,63% dibandingkan bulan Desember tahun lalu," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis, (21/01/2021).
Menurut Bob, kondisi itu menunjukkan adanya penurunan pemakaian di sisi pelanggan. Di mana penurunan didominasi dari pelanggan bisnis, seperti mal dan perhotelan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok