Sederet Bahaya Strain Virus Corona Afrika Selatan

Thea F, CNBC Indonesia
20 January 2021 18:27
Members of the Saaberie Chishty Burial Society prepare the grave for the burial of a person who died from COVID-19 at the Avalon Cemetery in Lenasia, Johannesburg Saturday Dec. 26, 2020. South Africa’s health minister has announced an “alarming rate of spread” in the country, with more than 14,000 new confirmed coronavirus cases and more than 400 deaths reported Wednesday. It was the largest single-day increase in cases. (AP Photo/Shiraaz Mohamed)
Foto: AP/Shiraaz Mohamed

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi baru menunjukkan seseorang mungkin dapat terinfeksi salah satu strain baru dari virus corona (Covid-19), bahkan jika mereka pernah terpapar virus SARS-CoV-2 sebelumnya atau telah divaksinasi.

Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada bulan Oktober 2020, dan kini sudah bermigrasi ke lusinan negara lainnya.

"Saya pikir kita harus waspada," kata Penny Moore, profesor di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan dan penulis senior studi tersebut, dikutip dari CNN International.

David Montefiore, seorang ahli virologi di Duke University Medical Center juga mengatakan "Berdasarkan data Penny, kemungkinan vaksin itu akan menjadi kurang efektif, tetapi seberapa jauh kurang efektifnya kami tidak tahu."

Montefiore menambahkan bahwa ini adalah studi pertama yang memberinya keraguan soal apakah infeksi sebelumnya atau vaksin dapat melindungi manusia terhadap varian baru virus corona tersebut.

"Ini adalah pertama kalinya saya khawatir tentang varian yang sebagian menghindari respons imun dan sebagian menghindari vaksin," katanya.

Kedua ahli tersebut menegaskan bahwa masyarakat tetap harus mendapatkan vaksin. Sebab vaksin sangat efektif melawan bentuk virus lain dan mereka pikir kemungkinan besar masih akan memberikan beberapa tingkat perlindungan terhadap varian corona baru.

Sebagai informasi, studi tersebut diposting di server pracetak dan belum ditinjau sejawat dan diterbitkan dalam jurnal medis.

Ini adalah salah satu laporan pertama untuk melihat efek varian pada potensi antibodi. Lab di seluruh dunia sedang mempelajari masalah ini dengan ganas dan berharap dapat melaporkan hasilnya dalam beberapa minggu ke depan.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular