Listyo Sigit Prabowo, Eks Ajudan Jokowi Calon Tunggal Kapolri

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
13 January 2021 14:57
listyo sigit/Detikcom
Foto: Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo (dokumentasi www.detik.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirimkan surat presiden (surpres) berisi calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan Presiden mengajukan nama tunggal untuk mengisi posisi itu, yaitu Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Dalam keterangan pers di Gedung DPR RI, Rabu (13/1/2021), Puan bersama para pimpinan DPR RI mengatakan sudah menerima surpres terkait calon tunggal Kapolri pengganti Idham Azis yang akan pensiun pada 30 Januari 2021. Itu artinya, menurut Puan, per 1 Februari 2021, akan ada Kapolri baru yang akan mengemban jabatannya.

"Tentu saja proses pemberian persetujuan melalui DPR RI akan dilakukan sesuai dengan mekanisme internal DPR RI, yaitu didahului dengan mekanisme rapim, bamus, kemudian kami akan menugaskan komisi III untuk melaksanakan uji kelayakan atau melakukan fit and proper test setelahnya," ujar Puan.

"Hasil dari uji kelayakan tersebut akan kami bawa ke rapat paripurna untuk mendapatkan persetujuan dewan. Proses ini akan ditempuh selama 20 hari terhitung sejak tanggal surat presiden diterima oleh DPR yaitu hari ini Rabu tanggal 13 Januari 2021," kata lanjutnya.



Ia pun memastikan DPR RI akan menjalankan proses tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta mekanisme yang berlaku.

"Dan kita akan dapat segera mengetahui apakah Kapolri yang diusulkan oleh presiden mendapatkan persetujuan dari DPR RI," ujar Puan.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku sangat mengharapkan surat itu segera ditindaklanjuti oleh DPR RI secepat-cepatnya. Sebagaimana disampaikan Puan, proses dari penerimaan surpres hingga penetapan di Sidang Paripurna DPR RI memakan waktu 20 hari.

"Kami berharap bisa lebih cepat dari itu sehingga kita memperoleh kapolri yang definitif, tentu saja hasilnya proses di DPR, kami sangat mengharapkan menyetujui apa yang diusulkan bapak presiden," ujar Pratikno.

Halaman berikut >>> Profil singkat Listyo Sigit Prabowo

Apa yang membuat Listyo begitu istimewa? Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini sudah menempati berbagai posisi penting sebelum nyaris berada di puncak Korps Bhayangkara.

Singkatnya, per 2009, dia mulai menduduki kepala satuan wilayah dengan menjabat sebagai Kapolres Pati. Satu tahun kemudian, Listyo dimutasi sebagai Kapolres Sukaharjo.

Ya, ia banyak menghabiskan periode awal kariernya di Jawa Tengah. Selanjutnya, pria yang mengaku hobi berolahraga dan musik ini diangkat menjadi Wakapolrestabes Semarang.

Periode penting jabatannya adalah saat ia menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada 2011. Saat Listyo bertugas di Solo, Jokowi menjabat Wali Kota. Di wilayah ini, Listyo pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah, 2011.

Setahun kemudian, Listyo dimutasi ke Jakarta untuk mengisi posisi Kepala Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Pada saat yang sama, Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta usai menang di Pilkada DKI 2012.

Dia lantas ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara pada 2013. Tak lama, Listyo kembali ditarik ke Ibu Kota bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden pada 2014.



Listyo pun dipercaya menjadi ajudan presiden selama sekitar dua tahun. Lepas dari penugasan sebagai ajudan Jokowi, Listyo diangkat menjadi Kapolda Banten pada 2016. Di wilayah ini, ia bertugas dua tahun.

Setelah itu, Polri menariknya ke markas besar untuk menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam). Selang satu tahun kemudian, Listyo diangkat menjadi Kabareskrim per Desember 2019.

Selama menjabat Kabareskrim Polri, Listyo tercatat mengungkap kasus penipuan Grab Toko dan menuntaskan kasus pembakaran gedung Kejaksaan Agung.

Pada masa jabatannya pula, Polri menangkap dua tersangka penyiram air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang merupakan oknum kepolisian. Meskipun, sebagian pihak meragukan validitasnya.

Selain itu, dia menangani kasus penembakan enam anggota Laskar FPI, dan terlibat penangkapan buron kasus korupsi Bank Bali Djoko Tjandra. Nama Listyo sempat disebut-sebut dalam kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra. Namun, hal itu dibantah saksi di pengadilan.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular