
Begini Outlook & Target SKK Migas di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lifting minyak tahun 2021 mendatang sebesar 705 ribu barel minyak per hari (BOPD). Target ini tidak berubah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2020.
Sementara untuk lifting (salur) gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), target ini meningkat dibandingkan target APBN - P tahun 2020 sebesar 5.556 MMSCFD.
Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengatakan SKK Migas optimis dalam menyambut tahun 2021 mendatang. SKK Migas menargetkan akan melakukan 616 kegiatan sumur pengembangan.
Jumlah ini meningkat 144% dari realisasi kegiatan serupa di tahun 2020. Kemudian untuk kegiatan workover ditargetkan sebanyak 615 sumur dan well service juga meningkat menjadi 26.431 sumur.
"Reserve Replacement Ratio (RRR) di 100%, tiga tahun terakhir di atas 100%. Target 705 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD)," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual "Hulu Migas Menyambut 2021", Kamis malam, (31/12/2020).
Sementara untuk cost recovery tahun 2021 mendatang hanya US$ 8,07 miliar. Target ini turun dari tahun ini sebesar US$ 8,12 miliar sesuai dengan target pemerintah.
"Target penerimaan negara 7,28 billion semoga bisa meningkat kalau vaksin berhasil. Menggeliat lagi ekonomi dan akan tingkatkan investasi US$ 12,3 billion. Mudah-mudahan tercapai, tantangan tidak mudah," paparnya.
Lebih lanjut Fatar mengatakan pada tahun 2021 SKK Migas dan KKKS akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mengawal target jangka menengah dan panjang demi mengejar visi produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di 2030.
"Kegiatan eksplorasi tetap menjadi fokus utama SKK Migas," ucapnya.
Tahun depan akan dilakukan pengeboran sebanyak 43 sumur eksplorasi, survei seismik 2D sepanjang 3.569 km, survei seismik 3D seluas 1.549 km2.
"Seismik vibroseis 2D sepanjang 1.000 km, full tensor gravity (FTG) open area di wilayah Papua sepanjang 67.500 km, dan pseudo 3D seismic open area sepanjang 270.000 km yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Asia Pasifik," kata fatar.
Fatar menegaskan kegiatan ini akan dilakukan secara masif, agresif, dan efisien. "Agresif kerjasama SKK Migas, KKKS, dan Kementerian ESDM. Penting adalah dilakukan efisien," tuturnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Covid, Lifting Minyak Hingga Agustus Turun 5,3% vs 2019