
Gokil, Ada BUMN Bangun 'Wisata Kesehatan' 40 Hektar di Bali

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk bisa membangun dan mengelola kawasan industri kesehatan di Bali. Kawasan untuk sektor kesehatan itu direncanakan bisa dibangun di lahan seluas 40 hektar di Bali.
"BUMN akan buka satu kawasan 40 hektar di Bali, itu khusus untuk kesehatan. Anda bisa operasi wajah, dan sebagainya. Ini potensi besar kita," jelas Arya dalam suatu sebuah diskusi virtual, Senin (28/12/2020).
Kawasan seluas 40 hektar di Bali yang diperuntukkan untuk sektor kesehatan tersebut, diharapkan masyarakat Indonesia yang selama ini berobat ke Singapura dan Malaysia bisa beralih ke Bali saja.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pengembangan kawasan kesehatan ini dilakukan dengan pembangunan zona ekonomi khusus yang diharapkan bisa menjadi kawasan mix antara tourism dan kesehatan.
Pihaknya, kata Erick sudah memperkenalkan rencananya tersebut dengan investor di Jepang. Dia mengungkapkan, jika kerja sama dengan Jepang ini berlangsung lancar maka kesempatan ini tak hanya akan digunakan untuk mengembangkan kawasan tersebut sebagai kawasan perawatan kesehatan saja, namun sekaligus menjadi kawasan edukasi untuk mempersiapkan angkatan kerja Indonesia.
Kerja sama dengan Jepang ini akan membuka kesempatan pengiriman tenaga kerja kesehatan ke negeri Sakura tersebut yang pada 2045 nanti diperkirakan kebutuhan perawatnya bakal mencapai 100 ribu tenaga kerja.
"Kita roadshow ke Jepang ada lahan di Bali di bawah grup hotel tapi ya bisa disinergikan dengan tim kesehatan, klaster kesehatan jadikan health tourism. Jadi mau apply daerah bisa jadi menarik mix tourism dan kesehatan disebut titik dimana tadinya masyarakat Indonesia ke Singapura dan Malaysia, check up bisa tinggal ke Bali. Ga kalahlah itu sama Singapura," ungkapnya dalam acara di sebuah stasiun TV nasional, Selasa (17/11/2020) malam.
"Itu kesempatan upgrade service kesehatan dan bisa jadi training center dokter, perawat yang bisa buka kesempatan kerja di Jepang," kata Erick melanjutkan.
Tak hanya kawasan kesehatan, Erick juga menargetkan pengembangan kawasan Mandalika di Lombok untuk menjadi kawasan edukasi hospitality dalam negeri, mulai dari perhotelan hingga tenaga chef.
"Suka tidak suka pencari kerja itu 35 juta per tahun, 82% rata-rata pendidikannya hanya di bawah SMA, jadi harus upgrade the people. Kita coba dengan omnibus law, kombinasikan klaster tidak hanya dengan bisnis tapi bantu masyarakat upgrading," tandasnya
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek