
Epidemiolog Sebut PSBB Transisi Jakarta Sia-sia, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Meski begitu, Epidemiolog Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut PSBB adalah strategi tambahan, bukan merupakan langkah utama. PSBB menurutnya memiliki potensi jebakan.
"Upaya ini harus dipersiapkan, ongkosnya besar PSBB ini. Dari Maret ini, terlihat dari pembuatan UU karantina. Saya sampaikan PSBB untuk konteks Indonesia, berat. Ekonomi sosial politik. Awal pandemi saya usulkan PSBB skala kecil, tapi apa boleh buat. Jangan mengulang kesalahan yang sama," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, respon dari kebijakan PSBB ini tak bisa di 1-2 daerah. Karena ketika Jakarta yang bergerak, aktivitas di Jakarta justru terjadi pada penduduk di perbatasan. "Jika Jakarta memberlakukan PSBB, tapi tak ada tindak lanjut bagaimana kerjasama daerah penyangga ini sama saja. Itu selain tak efektif, menguras Sumber daya," katanya.
Dia melanjutkan, situasi sekarang sudah semakin serius. Dengan adanya kesalahan strategi akan semakin banyak korban. Situasi ini belum buruk, ujarnya. Namun jika akan melakukan PSBB harusnya siapkan, dengan fasilitas, terutama di Jawa.
"Ketika di ambil ini sudah siap," tegasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survey BPS: Ada PSBB, Nyatanya Masyarakat Masih Keluar Rumah