
Per 22 Desember 2020, Belanja Negara Nyaris Rp 2.500 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, hingga 22 Desember 2020, belanja negara sudah mencapai 90,1% atau Rp 2.468,01 triliun dari target sebesar Rp 2.739,2 triliun dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2020.
Hal ini disampaikan usai melakukan kunjungan kerja virtual ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta II, Rabu (23/12/2020).
"Belanja APBN keseluruhan mencapai 90,1% sampai hari ini dari total alokasi belanja yang tadi telah disampaikan," ujarnya.
Adapun belanja ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu dikarenakan pandemi Covid-19. Di mana pemerintah menambah anggaran dalam jumlah besar untuk membantu masyarakat miskin hingga pelaku usaha yang tertekan akibat pandemi tersebut.
Penambahan anggaran dilakukan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditetapkan sebesar Rp 695,2 triliun yang diberikan kepada enam sektor, mulai dari kesehatan hingga bantuan bagi UMKM.
Ia menjelaskan, pemerintah bahkan merevisi APBN sebanyak dua kali yakni Perpres 54/2020 dan saat ini berlaku Perpres 72/2020. Perubahan ini turut mengubah angka belanja negara di tahun ini dari sebelumnya ditetapkan Rp 2.540,4 triliun, naik menjadi Rp 2.739,2 triliun.
"Kenaikan belanja sekitar 12,7% dan bahkan kita untuk belanja pemerintah pusat naik sampai 20,5%," jelasnya.
Bendahara negara ini pun meminta agar jajaran Kemenkeu tetap melakukan tugasnya hingga akhir tahun nanti meskipun kondisi sedang sulit.
"Saya juga minta jajaran Perbendaharaan Negara untuk tetap waspada kemungkinan terjadinya penyalahgunaan karena kita banyak melalukan simplifikasi dan pencairan (anggaran) yang cepat," tegasnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Vs Cendana Episode 2