
RS Makin Penuh, Pasien OTG Disarankan Isolasi Mandiri

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kepada warga yang terinfeksi positif virus corona tanpa gejala, untuk melakukan isolasi mandiri jika ruang perawatan di rumah sakit penuh.
Wiku mengatakan, isolasi mandiri bisa dilakukan di fasilitas-fasilitas isolasi yang sudah ditentukan pemerintah.
"Apabila rumah sakit darurat sudah mulai penuh maka pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) dapat melakukan isolasi di fasilitas-fasilitas isolasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat maupun daerah secara mandiri seperti hotel, yang sudah mendapat izin resmi dari Satgas daerah setempat," kata Wiku saat melakukan konferensi pers virtual, Selasa (22/12/2020).
Wiku menjelaskan, sejumlah daerah mengalami bed occupancy rate (BOR) alias tingkat keterisian Rumah Sakit rujukan Covid-19 yang semakin penuh. Sejumlah daerah mengalami tingkat keterisian RS mencapai di atas 80%, jauh di atas standar WHO yang di kisaran 50%.
"Kondisi keterisian rumah sakit untuk COVID-19 di beberapa daerah pada saat ini bahkan sudah mencapai 80%," ujarnya.
Wiku meminta pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika kapasitas rumah sakit terus meningkat. Sehingga, langkah-langkah antisipasi dapat diambil secepatnya.
Pemerintah daerah yang rumah sakit darurat COVID-19-nya sudah mulai penuh, bisa langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI. Koordinasi itu dilakukan dalam kaitan untuk memperbanyak fasilitas isolasi mandiri.
"Satgas meminta kepada daerah yang rumah sakit daruratnya sudah mulai penuh untuk segera berkoordinasi dengan BNPB dan TNi terkait memperbanyak tempat isolasi mandiri di daerahnya," ujarnya.
Semakin penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia disebabkan karena kasus aktif virus corona terus meningkat hingga menembus 105.146 orang, pada Selasa (22/12/2020).
Dia menjelaskan bahwa 100 ribu kasus aktif berarti ada 100 ribu orang yang sedang berjuang melawan Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia. Angka ini mencerminkan kurangnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan yang rutin.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak