Satgas Covid: Jangan Berkerumun di Lokasi Rapid Test Antigen

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
22 December 2020 20:10
Petugas kesehatan pelabuhan Tanjung Priok mengecek surat kesehatan dari penumpang kapal Doro Londa tujuan Indonesia Timur ke Jakarta, Selasa (22/12/2020). Pengecekan surat kesehatan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

PT Pelayaran Nasional Indonesia PT PELNI (Persero) masih memberlakukan penggunaan hasil tes rapid antibodi bagi calon penumpang kapal PELNI. Manajemen PELNI terus berkoordinasi dengan Tim Gugus COVID-19 dan konsisten memastikan protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Suasana penumpang kapal Doro Londa tujuan Indonesia Timur ke Jakarta, Selasa (22/12/2020). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang libur natal dan tahun baru sejumlah layanan rapid test antigen dipenuhi masyarakat yang hendak berlibur. Hal itu menimbulkan terjadinya kerumunan.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku meminta masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan tertib saat hendak melakukan rapid test antigen.

"Mengingatkan masyarakat yang akan melakukan testing rapid test antigen di berbagai fasilitas agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai menimbulkan kerumunan di lokasi testing," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (22/12/2020).

Selain itu, Wiku juga mengimbau kepada masyarakat agar merayakan Hari Raya Natal dengan damai dan khidmat di rumah saja. Sehingga risiko penularan COVID-19 bisa ditekan.

Wiku juga menjelaskan, Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran bagi masyarakat yang hendak menjalankan ibadah di hari natal. Surat edaran itu diharapkan bisa meminimalkan risiko kerumunan tanpa mengesampingkan aspek spiritualitas umat.

"Jangan sampai muncul cluster baru di tengah momen bahagia yang seharusnya jadi selebrasi semua umat nasrani di Indonesia," ucap Wiku.

"Saya minta kepada pemuka agama kristiani untuk bisa mematuhi SE Menag sehingga ibadah natal bisa dijalankan dengan aman dan bebas COVID-19 dan tentunya khidmat," kata Wiku melanjutkan.

Sebagai informasi, kasus aktif virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali meningkat hingga menembus 105.146 orang, pada Selasa (22/12/2020). Hal ini cukup mengkhawatirkan karena sejumlah rumah sakit rujukan sudah mulai penuh.

Menanggapi hal ini, Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah segera mengevaluasi penanganan virus Corona di daerah masing-masing.
"Kasus aktif COVID-19 di Indonesia sudah menembus angka 100 ribu kasus. Saya tentunya sangat menyesalkan terjadinya hal ini," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.

Dia menjelaskan bahwa 100 ribu kasus aktif berarti ada 100 ribu orang yang sedang berjuang melawan Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia. Angka ini mencerminkan kurangnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik dengan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan yang rutin.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular