Waspada! Dua Bulan Lagi, Kasus Covid-19 RI Bisa Tembus Sejuta

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 December 2020 14:48
Rapid Test Antigen dan PCR di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta
Foto: Antrean calon penumpang pesawat yang akan melakukan Rapid Test Antigen dan PCR di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (21/12/2020). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah di seluruh dunia tengah bergelut untuk menangani pandemi Covid-19 yang terus merebak. Tren lonjakan kasus harian tidak hanya terjadi di negara-negara Eropa saja tetapi juga di Indonesia.

Sejak awal Maret, total kasus kumulatif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 671.778. Jumlah orang yang dinyatakan sembuh mencapai 104.809 orang, meninggal ada 20.085 jiwa dan kasus aktif sebanyak 104.809 orang. Saat ini ada 510 kabupaten dan kota dari 34 provinsi yang terdampak. 

Tren pertambahan kasus harian pun terus mengalami peningkatan. Rata-rata kasus harian dalam seminggu terakhir sudah tembus angka 7.000. Padahal di awal Desember rata-rata pertambahan kasus harian masih di angka 6.000.

Artinya, sepanjang bulan ini saja sudah ada tren kenaikan 1.000 kasus per harinya dibandingkan dengan bulan lalu. Peningkatan yang signifikan membuat total kasus kumulatif di Tanah Air terus meningkat dan kini mendekati angka 700 ribu. 

Apabila menilik ke belakang, seiring dengan peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia membuat milestone kasus Covid-19 secara kumulatif tercatat dalam waktu yang sangat singkat. 

Untuk mencapai 100 ribu kasus, Indonesia hanya membutuhkan waktu lima bulan. Namun untuk kasus bisa bertambah menjadi lima kali lipatnya hanya butuh waktu tiga bulan saja. 

Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan kasus sampai dua kali lipat di setiap milestone-nya. Untuk sampai angka 50 ribu kasus maka waktu yang dibutuhkan dari saat posisi kasus di angka 10 ribu adalah 57 hari atau dua bulan. Rata-rata kasus harian tercatat mencapai 709.

Kemudian dari 50 ribu kasus menjadi 100 ribu kasus hanya butuh waktu satu bulan saja dengan pertambahan kasus per hari mencapai 1.554. Sudah dua kali lipat dibandingkan dengan milestone sebelumnya. 

Dari 100 ribu kasus ke 500 ribu kasus hanya butuh waktu tiga bulan dengan rata-rata pertambahan kasus per hari mencapai 3.361, juga dua kali lipat dari milestone sebelumnya. 

Sekarang pertambahan kasus baru sudah berada di kisaran 6.000-7.000 per harinya. Apabila tren ini terus dipertahankan maka tak sampai dua bulan lagi kasus Covid-19 di Indonesia bisa tembus ke 1 juta secara kumulatif. 

Masalahnya adalah jika jumlah kasus baru lebih banyak dibandingkan dengan orang yang sembuh maka kasus aktif juga akan terus meningkat. Peningkatan kasus aktif akan membuat dokter dan tenaga medis kewalahan. Rumah sakit pun akan dipenuhi oleh pasien Covid-19.

Padahal untuk masalah sistem dan infrastruktur kesehatan, Indonesia bisa dibilang tidak memadai dilihat dari segi jumlah dokter, perawat maupun kasur rumah sakit. Bayangkan saja 1 dokter harus menangani 1.000 orang di Indonesia. Sementara jumlah kasur rumah sakit yang tersedia hanya 1 untuk 1.000 orang jika mengacu pada data OECD. 

Sebenarnya peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia juga berbarengan dengan tren peningkatan jumlah tes yang dilakukan. Sejak Agustus lalu jumlah tes yang per harinya masih di kisaran 10 ribu kini sudah mulai menyentuh angka 30 ribu. 

Namun tes yang dilakukan di RI cenderung fluktuatif dan tidak konsisten. Apabila jumlah tes per hari ditargetkan mencapai 30 ribu orang dan seminggu berarti harus ada 270 ribu orang yang dites, angka tes riilnya masih sering meleset dari target. 

Jadi meskipun tren tes yang dilakukan terus meningkat tetapi masih belum bisa dibilang representatif. Mengacu pada standard WHO, tes dikatakan bisa mencukupi apabila tingkat penemuan kasus positif dari jumlah tes yang dilakukan berada di bawah 10%. 

Namun sayangnya tingkat kasus positif di Indonesia masih di atas dua digit. Bahkan tren belakangan ini sempat menyentuh 20%. Pencatatan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menggunakan data tes swab PCR dan tes cepat molekuler (TCM).

Pemerintah harus terus melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) agar wabah Covid-19 ini segera dijinakkan. Di sisi lain masyarakat harus terus disadarkan untuk terus melakukan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). 

Tren kasus pertumbuhan kasus harian Covid-19 tidak bisa dianggap sepele. Apalagi jumlah tes yang dilakukan juga masih belum mencapai standard. Ini sudah menjadi alarm bahaya kalau kasus masih akan tembus rekor terus. Angka 1 juta kasus pun bukan hal yang mustahil dalam waktu dekat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular