Soal Aksi 1812, Satgas Covid-19: Tindak Tegas & Bubarkan

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
17 December 2020 18:55
Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasiona. (Youtube/Sekretariat Presiden)
Foto: Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasiona. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menghimbau kepada pemerintah dan satuan tugas (Satgas) Covid-19 untuk menindak tegas mereka yang menimbulkan kerumunan.

"Saya minta pemerintah dan Satgas di daerah untuk melakukan tindakan tegas pembubaran yang menimbulkan kerumunan. Berikan sanksi ke pihak yang menyelenggarakan atau menimbulkan kerumunan," ujar Wiku dalam konferensi pers, Kamis (17/12/2020).

Wiku juga meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan, dan diminta untuk menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

Arahan yang disampaikan Wiku, nampaknya sejalan dengan adanya rencana Front Pembela Islam (FPI) dan sejumlah kelompok masyarakat yang akan menggelar aksi 1812 di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 18 Desember 2020 besok. Aksi tersebut bertujuan menuntut pembebasan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Dalam kesempatan terpisah, Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya juga sudah memastikan tidak akan mengeluarkan izin aksi yang akan dilakukan FPI tersebut.

"Izin tidak dikeluarkan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Meski begitu, polisi tetap mengantisipasi. Polisi akan melakukan upaya pencegahan agar massa tidak berkumpul dan menimbulkan kerumunan.

Yusri menjelaskan, petugas-petugas dari sektor terkecil dari Babinsa dan Binmas akan disertakan untuk menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi yang bakal mengundang kerumunan tersebut.

Sementara itu, meski izin kegiatan tidak dikeluarkan, Yusri mengatakan pihaknya tetap menyiapkan personel keamanan. Namun, dia masih belum memerinci terkait jumlah personel pengamanan tersebut.

"Kita akan lakukan operasi kemanusiaan. Kita mulai dari mana? Preventif kita mulai dari Bekasi, dari daerah kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan," kata Yusri.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetap Waspada Gaes, Kasus Covid-19 RI Bertambah 2.925!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular