
Penjualan BBM Pertamina ke Industri Tambang Turun Hingga 15%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengatakan penjualan bahan bakar minyak (BBM) selama pandemi Covid-19 tahun ini anjlok dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya penjualan BBM untuk kendaraan pribadi dan publik saja yang mengalami penurunan, tapi juga penjualan BBM ke pelanggan industri pertambangan turun hingga mencapai 10%-15%.
Hal ini disampaikan oleh Manager Mining Industrial Fuel Sales, Commercial and Trading Sub Holding Pertamina, Mochamad Ardhie dalam webinar 'Indonesia Mining Outlook 2021' melalui YouTube Tambang TV, Rabu (16/12/2020).
Dia menjelaskan, penjualan bahan bakar untuk pertambangan sifatnya sangat dinamis, tergantung dari permintaan komoditas hasil tambang tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, imbuhnya, penjualan BBM di sektor pertambangan mineral dan batu bara ini memang sangat berfluktuasi.
"Konsumsi BBM di tahun ini untuk segmen pertambangan, kita alami penurunan sekitar 10%-15%, terutama ini terjadi pada kuartal kedua 2020 di mana saya bisa bilang puncak pertama dari pandemi ini berlangsung ya," ungkapnya dalam webinar tersebut, Rabu (16/12/2020).
Namun demikian, lanjutnya, saat ini penjualan BBM ke industri pertambangan ini sudah perlahan-lahan meningkat.
"Sekarang perlahan-lahan sudah ada recovery, namun belum sampai level pra Covid-19 2019," paparnya.
Sebagai informasi, produksi batu bara nasional sampai September 2020 atau Kuartal III mengalami penurunan 9,8% menjadi 418,47 juta ton dari 463,9 juta ton pada periode Januari-September 2019.
Hal tersebut berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) yang dipublikasikan dalam situs Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, seperti dikutip CNBC Indonesia pada Rabu (28/10/2020).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produk Bensin Indonesia Paling Banyak di antara 10 Negara