
Puncak Hakordia 2020
Jokowi: Kinerja Penegakan Bukan Diukur dari Banyak Kasus
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 December 2020 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam memberantas korupsi, yang diukur bukan seberapa banyak kasus yang ditemukan, melainkan seberapa efektif pencegahan dilakukan.
Hal itu disampaikan dalam acara Puncak Hari Anti Korupsi Sedunia 2020 di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
"Kinerja penegakan bukan diukur dari seberapa banyak kasus yang ditemukan tetapi pada bagaimana mencegah secara berkelanjutan agar tindak pidana korupsi itu tidak sampai terjadi lagi," ujarnya.
Sebab, Jokowi kembali menekankan bahwa pencegahan yang efektif akan lebih berguna untuk mengurangi kerugian negara. Langkah yang tidak mudah tapi akan terlaksana jika dilakukan dengan konsisten.
"Upaya pemberantasan korupsi membutuhkan kegigihan dan konsistensi yang luar biasa, butuh orkestrasi kebersamaan yang luar biasa untuk mencegahnya, butuh Inovasi dan kerja sistematis untuk menutup peluang bagi terjadinya korupsi dan perlu tindakan yang adil dan konsisten untuk menindak para pelaku pidana korupsi," kata Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu berharap, dengan langkah-langkah yang sistematis dan sistemik dari hulu sampai hilir, maka Indonesia bisa lebih efektif memberantas korupsi. Selain itu juga bisa lebih efektif memberantas kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
Jokowi pun menekankan agar semangat KPK dalam memberantas korupsi tidak pernah padam hingga menjadikan Indonesia negara maju yang dicita-citakan.
"Meskipun listrik di KPK padam tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam," katanya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular