Sri Mulyani: Jangan Sampai Rem Darurat Diinjak Lagi!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
14 December 2020 18:45
Sri Mulyani press statement kebijakan cukai rokok. (Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI)
Foto: Sri Mulyani press statement kebijakan cukai rokok. (Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap libur Natal dan Tahun Baru tidak membuat penyebaran Covid-19 semakin meluas. Meski pemerintah telah memangkas jumlah libur bersama namun ia tetap waspada.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk bisa menahan diri tetap berada serta mematuhi protokol kesehatan agar penyebaran virus Corona tidak semakin banyak.

"Untuk Indonesia kita juga perlu mewaspadai pada akhir tahun ini kegiatan-kegiatan masyarakat meningkat akibat adanya liburan panjang," ujarnya dalam Bisnis Indonesia Award 2020, Senin (14/12/2020).

Menurutnya, jika peningkatan semakin banyak maka Pemerintah harus kembali mengambil kebijakan seperti memperketat aktivitas masyarakat atau kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kemarin kita sempat ada Pilkada dan kita harus betul-betul menjaga agar jangan sampai rem harus diinjak hanya karena Covid-19 mengalami eskalasi yang meningkat secara pesat," imbuhnya.

Lanjutnya, meski saat ini ada harapan dengan ditemukannya vaksin dan bahkan saat ini sudah ada di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis, namun itu tak seharusnya membuat masyarakat lengah dan mengabaikan protokol kesehatan.

Sebab, ia menilai vaksin tidak akan bisa sepenuhnya menghilangkan Covid-19 di Indonesia. Maka yang saat ini menjadi keharusan adalah tetap menjalankan protokol kesehatan #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitangan.

"Penanganan Covid-19 dan perekonomian itu tidak bisa dipisahkan harus menjadi satu kesatuan yang kedua-duanya saling memberikan dukungan, jangan saling melemahkan," tegasnya.

"Kita tentu berharap bahwa dengan adanya langkah-langkah untuk penanganan Covid-19 maka dampak sosial dan ekonomi nya akan bisa di jaga atau bahkan diminimalkan," imbuhnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular