Indonesia diam-diam sedang melanjutkan negosiasi pemesanan kapal selam dengan pihak barat. Kapal selam Indonesia memang sudah bertambah 3 unit sehingga total 5 kapal selam, tapi masih jauh dari kebutuhan minimum yaitu 12 kapal selam. (Dok:Naval Group)
Belum lama ini beredar kabar soal pejabat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah Menhan Prabowo Subianto sedang serius diskusi dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group, untuk menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru media Janes, yang berjudul Indonesia in talks with Naval Group for variant of Riachuelo-class submarine. (Dok:Naval Group)
Janes dalam laporannya mengungkapkan bahwa diskusi kedua pihak ternyata adalah kelanjutan dari serangkaian pembicaraan sebelumnya antara Indonesia dan Naval Group sejak 2016. Saat itu, Indonesia memang sudah tertarik dengan kapal selam kelas Scorpene 1000. (Dok:Naval Group)
Laporan itu mengungkapkan langkah uji tuntas khusus pada kepal selam kelas Riachuelo dimulai, setelah jenis kapal selam ini dianggap cocok buat Indonesia oleh pihak Naval Group. Selain masalah teknis soal kapal selam, konsorsium juga menegosiasikan soal pembiayaan dan peluang perjanjian transfer teknologi antara produsen Perancis dengan Indonesia. (Dok:Naval Group)
Kapal selam Kelas Riachuelo merupakan kapal selam berbobot 1.800 ton, empat kapal selam dipesan untuk Angkatan Laut Brasil pada 2009. Kapal pertama diluncurkan oleh Naval Group pada Desember 2018, sementara kapal terakhir dijadwalkan pada 2022. (Dok:Naval Group)
Kapal selam ini memiliki panjang keseluruhan 75 m, lebar 6,2 m, dan dapat menampung 31 awak. Kapal selam ini punya torpedo kelas berat F21 dan rudal MBDA Exocet SM39 Block 2 Mod 2 melalui tabung 533 mm, dan mampu menyelam hingga 350 m. (Dok:Naval Group)