JK Sebut Kegaduhan Dalam Negeri Buat Investor Minggat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 December 2020 13:00
Jusuf Kalla
Foto: Ari Saputra/Detik

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Indonesia (Wapres) ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai beragam keributan yang terjadi di dalam negeri belakangan ini tidak baik untuk iklim investasi. Dampaknya terlihat nyata, ada sebagian investor yang berpikir keras dalam memutuskan untuk menanamkan modalnya atau tidak. Padahal, investasi penting dalam memutar roda perekonomian.

"Kita membuka negeri kita dengan investasi dari negara lain. Syarat investasi memang dijaga juga keamanan, dijaga juga masalah sosial karena orang asing begitu ada ribut negeri itu tentu juga banyak yang tidak berani," kata JK dalam International Virtual Conference 2020 Indef Rabu (9/12).

Perkembangan sosial politik menjadi bagian yang tidak lepas ikut dipantau oleh investor. Jika terus muncul kegaduhan, bahkan terjadi ketidakstabilan sosial di akar rumput, maka yang terjadi sebaliknya, yakni keengganan dalam berinvestasi. Meski memang, pasar besar yang dimiliki Indonesia sulit untuk ditinggalkan investor.

"Ada beberapa (investor) tentu yang masuk tapi sebagian besar image-nya kurang bagus dan tidak masuk. Nah, ini peristiwa akhir-akhir ini keributan sosial, itu pasti juga menyebabkan masalah, anggapan kita tentang ini," sebutnya.

JK memang tidak merinci peristiwa mana saja yang dimaksud. Namun, jika ditengok ke belakang maka ada beberapa peristiwa yang menimbulkan kegaduhan. Momen yang paling banyak perhatian ialah kala pengesahan Omnibus Law, dimana muncul banyak penolakan dari masyarakat namun, Pemerintah dan DPR terus mengebut dan menuntaskan Undang-Undang tersebut.

Kegaduhan yang timbul dari peristiwa itu akan tidak baik untuk ke depannya. Karenanya, semua pihak tidak bisa memaksakan kehendak.

"Semua harus memberikan sumbangan-sumbangan yang baik bagi ekonomi kita," sebut JK.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article JK: Ekonomi 2021 Tak Bisa Dibilang On The Track!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular