
PR Besar Sektor Migas Versi Airlangga: RI Adalah Net Importir

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan sebuah pekerjaan rumah (PR) besar Indonesia di sektor minyak dan gas bumi.
Peringatan itu disampaikan Airlangga saat memberikan sambutan dalam Malam Puncak Penghargaan BPH Migas 2020 & Penyerahan Sertifikat ISO 37001 di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (8/12/2020) malam.
"Kita adalah net importir (migas) dan akan menimbulkan neraca migas yang melebar," ujarnya.
Oleh karena itu, Airlangga bilang kalau semua pihak harus melakukan pendekatan yang tidak biasa. Sebab, pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, membutuhkan energi.
Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah menekan harga gas. Langkah lain adalah mengurangi pendapatan negara di sektor migas. Semua itu menunjukkan keseriusan pemerintah.
"Operasionalisasi regulasi diharapkan bisa dilaksanakan dan BPH Migas memegang peranan penting," kata Airlangga.
Khusus untuk penurunan harga gas, Airlangga menyebut kebijakan itu bertujuan agar meningkatkan kinerja industri. Output produksi pun diharapkan bisa bersaing.
"Pemerintah mendukung upaya mengurangi defisit terutama dari tingginya impor migas dalam negeri," ujar Airlangga.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kapasitas kilang dalam negeri untuk memproduksi petrokimia. Gasifikasi batu bara untuk menggantikan LPG pun terus digencarkan pemerintah.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan Bos-bos Migas, Airlangga Minta Energi Fosil Diganti