Testing Covid-19 di RI Capai 96,35% Standar WHO

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 December 2020 17:22
Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19.  (Tangkapan layar BNPB Indonesia)
Foto: Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19. (Tangkapan layar BNPB Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan jumlah testing yang dilakukan Indonesia semakin mendekati standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pada awal Desember 2020, jumlah testing uang dilakukan mencapai 96,35% dari standar WHO.

"Namun demikian peningkatan testing ini juga diikuti dengan tren peningkatan kasus positif yang semakin memburuk. seharusnya angka testing yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan kasus positif," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Selasa (8/12/2020).

"Ini artinya tingkat penularan makin tidak terkendali. Tolong pengertiannya dan tolong kerjasama yang serius. Jangan sampai kerja keras kita selama ini hilang percuma," tambah Wiku.

Wiku menambahkan beberapa faktor kenapa pada 3 Desember lalu kasus positif Covid-19 mencapai rekor ke angka 8.369 dalam sehari. Angka tersebut menurut Wiku membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan yang terjadi.

"Ini adalah akibat telah terjadinya penurunan drastis tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M. Data terakhir menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker turun dari 83,67% pada bulan September menjadi 57,78% pada awal Desember," kata Wiku, Selasa (8/12/2020)

"Ini diperburuk juga dengan kenyataan bahwa kedisiplinan menjaga jarak juga turun dari 59,57% menjadi 41,75% pada periode yang sama."

Wiku menjelaskan tidak ada upaya lainnya yang efektif selain masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan #pakaimasker, #jagajarak dan #cucitangan yang rutin. Ia pun memberi ultimatum khusus.

"Saya harus kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa mematuhi protokol Kesehatan merupakan kewajiban kita semua."

"Saya juga meminta kepada pimpinan dan aparat penegak hukum di daerah untuk terus melakukan penegakan disiplin terhadap masyarakat yang masih tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan tidak pandang bulu."

"Ingat! dokter dan tenaga kesehatan yang memberikan perawatan merupakan benteng terakhir. Jumlah mereka sangat terbatas. Hargailah mereka," papar Wiku.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular