Jenuhnya Tenaga Kesehatan Perangi Covid-19 yang Melonjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator RS Darurat Covid-19, Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono mengungkapkan bagaimana kondisi tenaga kesehatan, setelah sekian lama berjibaku dengan pandemi yang belum usai.

"Secara manusiawi sudah lama sekali ada kejenuhan, banyak hal terjadi sehingga kita harus jaga jangan sampai bosan. Seperti tadi pagi kita imbau jangan sampai jenuh menjalankan tugas mulia, harus ikhlas dan betul-betul harus berjuang terus sampai kapanpun, supaya bugar," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Menurutnya, jam kerja dibuat secara bergantian alias shifting. Setiap orang memiliki jam kerja 8 jam dengan jeda waktu untuk kembali mengemban tugas dalam kurun 32 jam berikutnya.

"Dengan jeda ini cukup waktu," tegasnya.

Dia juga menanggapi terkait semakin tingginya kasus tenaga kesehatan yang harus kehilangan nyawa akibat pandemi. Dia mengaku prihatin dan harus disikapi dengan positif.

"Ini menjadi hal yang sangat harus kita sikapi dengan positif, artinya kita saat ini masih berjuang melakukan penanganan di RS, marilah betul-betul disiplin, fahami betul, jangan terlena, kita harus betul-betul jangan sampai seperti teman-teman yang mendahului kita," katanya.

Baca: Kasus Aktif Tembus 84.400 Orang, RS Penuh Pasien Covid-19

Adapun penyebab kematian dari tenaga kesehatan itu, lanjutnya, memang tak lepas dari tingginya risiko yang dihadapi selama bertugas. Namun dia tak mengetahui secara pasti, apakah ini terkait dengan kewaspadaan yang mulai pudar seiring dengan pandemi yang sudah berjalan selama 10 bulan.

"Sadari Covid-19 ada, bisa menyebabkan kematian tapi bisa dicegah. Mari sama-sama kita harus disiplin, menjaga jarak, mencuci tangan dan hindari kerumunan dan hindari ruang-ruang tertutup saat bekerja, mari sama-sama lakukan," pungkasnya.

(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak