Ada-Ada Saja, Orang Berkerumun Antre Borong Sepatu Saat Covid

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
05 December 2020 20:35
Kerumunan di Singapura
Foto: Sole Superior SG

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Singapura tengah menyelidiki retailer Foot Locker setelah adanya kerumunan yang disebabkan pada Jumat malam (04/12/2020) di gerainya di Orchard Gateway, Singapura. Penyelidikan dilakukan karena Foot Locker terus mengadakan acara yang menarik banyak orang, meski ada peringatan untuk tidak membuat kerumunan yang tak menerapkan social distancing.

Kerumunan disebabkan oleh peluncuran edisi terbatas sneakers Adidas, yang dapat memperoleh keuntungan yang lumayan di pasar sekunder karena permintaan yang tinggi.

Berdasarkan keterangan saksi mata yang dilansir dari Asia One, setidaknya empat truk anti huru-hara Satuan Taktis Polisi merah yang diparkir di luar Mal Somerset 313, dan pita polisi digunakan untuk menutup bagian depan toko. Petugas polisi juga terlihat membubarkan massa yang sebagian besar terdiri dari anak muda.

Dari foto yang beredar di media sosial sekitar pukul 20.00 waktu Singapura, Jumat (4/12) menunjukkan kerumunan sekitar 100 orang berdesakan di luar toko tersebut. Massa dibubarkan tak lama setelah pukul 20.30 setelah duta besar dan petugas polisi tiba.

Antrian Sepatu Singapura (Instagram)Foto: Antrian Sepatu Singapura (Instagram)
Antrian Sepatu Singapura (Instagram)

"STB memandang serius setiap pelanggaran dalam tindakan manajemen yang aman, dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap individu dan bisnis yang tidak mematuhinya," kata Direktur Operasi Manajemen Aman STB, Ranita Sundramoorthy, Sabtu (05/12/2020).

Jajaran sepatu Adidas Yeezy, produk kolaborasi antara rapper Kanye West dan merek sepatu olahraga, telah menarik banyak orang di Singapura dan luar negeri selama peluncuran sebelumnya.

Juni lalu, peluncuran Adidas Yeezy Boost 350 V edisi terbatas menciptakan antrian panjang berjam-jam sebelum waktu rilis di outlet Foot Locker Jewel Changi Airport.

Sole Superior Singapore, komunitas sneaker dan streetwear pun meminta Foot Locker untuk beralih ke sistem nirsentuh untuk rilis produk yang sangat populer ini. Pasalnya sistem antrean tradisional tidak dapat dilakukan selama masa pandemi ini.

"Yang kami butuhkan hanyalah satu kasus untuk membuat cluster. Lalu, mau tidak mau, publik akan memandang komunitas streetwear secara umum dengan jijik," katanya di Facebook.

Adidas Singapura telah mengadakan pemungutan suara online untuk sepatu rilis terbatas Sabtu, tetapi banyak penggemar sepatu yang ketinggalan tampaknya telah mencoba peruntungan di Foot Locker mengingat harga jual kembali yang tinggi


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB Singapura Q1-2024 Tumbuh 2,7%, Efek Taylor Swift & Coldplay?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular