Tingkatkan Produksi Migas, Digitalisasi Data Adalah Kunci!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 December 2020 14:42
Medco e&p natuna temukan cadangan gas di perairan natuna. (SKK Migas)
Foto: Medco e&p natuna temukan cadangan gas di perairan natuna. (SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri migas saat ini sedang terpuruk akibat dampak dari pandemi Covid-19. Di masa sulit ini, digitalisasi menjadi salah satu jalan keluar yang bisa diambil dalam upaya meningkatkan produksi migas.

Melalui digitalisasi, maka kegiatan yang dijalankan perusahaan akan menjadi lebih efisien.

Direktur Senior Center for Energy Impact Boston Consulting Group (BCG) Jamie Webster mengatakan, teknologi menjadi hal penting dalam mendukung peningkatan produksi migas. Oleh karena itu, data menjadi aset strategis dan pengolahan serta pemanfaatan yang dilakukan secara digital akan sangat mendukung perusahaan untuk mempercepat proses kerja maupun pengambilan keputusan.

"Teknologi dan digitalisasi akan sangat membantu perusahaan, karena dapat digunakan untuk meminimalkan salah satu momok industri migas yaitu dry hole (sumur kering/ tidak ditemukan cadangan hidrokarbon), termasuk menggunakan kecerdasan buatan baru (artificial intelligence) untuk melakukan simulasi pemboran," katanya pada hari ke-3 acara "2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG 2020)" yang digelar virtual, Jumat (04/12/2020).

Head of Upstream Digital Petronas Shaharuddin Hamid Mustapha mengatakan, Petronas telah sukses dalam mengimplementasikan teknologi dan digitalisasi yang menghasilkan efisiensi dan efektivitas. Dalam jangka panjang, upaya ini menghasilkan efisiensi biaya.

Dia menjelaskan, pada awalnya Petronas menerapkan transformasi digital pada kegiatan peningkatan produksi. Semua fungsi di Petronas terkoneksi dalam suatu teknologi digital yang disimpan dalam cloud, sehingga dapat berbagi data dan berinteraksi.

"Sekarang keberhasilan digitalisasi untuk peningkatan produksi kami kembangkan untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan digitalisasi ini akan membantu mempercepat pengambilan keputusan, karena data telah diproses sedemikian rupa sehingga memudahkan. Penerapan salah satu teknologi artificial intelligence (AI) diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan industri migas.

Menurutnya, AI memberikan akurasi, kualitas, dan kecepatan pemrosesan data, serta menyajikan data menjadi tampilan 3D, sehingga memberikan perspektif yang lebih lengkap dalam mengambil keputusan. Hal ini menurutnya akan meningkatkan keberhasilan kegiatan pengeboran, terutama pengeboran eksplorasi.

Aset hulu migas tidak hanya cadangan yang ada, namun juga data yang akan memberikan keberhasilan dalam mengubah cadangan menjadi produksi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan, pada umumnya industri hulu migas berada di area pedalaman (remote area), maka keberhasilan menerapkan operasional secara digital akan sangat berdampak pada efektivitas dan efisiensi operasional.

"Digitalisasi melalui Integrated Operation Center (IOC) dan lainnya yang sudah dilakukan SKK Migas, sangat dirasakan manfaatnya, di tengah pandemi Covid-19 dan harga minyak yang masih rendah," paparnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Penemuan 'Harta Karun' Migas Baru di Sumatera

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular