
Produksi CPO RI Diperkirakan Naik Tipis di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/ CPO) pada 2021 naik tipis sekitar 3,5%, seiring dengan kabar bakal didistribusikannya vaksin Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum III GAPKITogar Sitanggang dalam webinar 'Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020', Kamis (03/12/2020).
Dia pun memperkirakan konsumsi sawit untuk industri makanan pada tahun depan bakal naik 2,5%, sementara ekspor sawit diperkirakan melonjak hingga 11,5% dengan asumsi perekonomian global mulai pulih.
"Kalau pemerintah melanjutkan mandatori B30 pada 2021, maka ada peningkatan konsumsi sekitar 12% untuk konsumsi biodiesel. Kenaikan konsumsi juga akan mendorong harga harga minyak sawit menjadi US$ 750-850 per metric ton," katanya pada webinar 'Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2020', Kamis (03/12/2020).
Tapi jika mandatori turun menjadi B20, maka menurutnya akan ada penurunan konsumsi sekitar 25%, yang membentuk harga sawit di kisaran US$ 600-700 per metric ton.
Sementara hingga akhir tahun ini, produksi CPO diperkirakan naik 0,43% menjadi 47,41 juta ton dari 47,18 juta ton pada 2019. Peningkatan produksi CPO ini menurutnya didorong dari penyerapan biodiesel. Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel diperkirakan mencapai 7,2 juta ton sampai akhir tahun ini.
Selain itu, penggunaan minyak sawit untuk industri oleochemical juga mendominasi konsumsi domestik yang mencapai 1,57 juta ton atau naik 48,96% dari 2019.
"Hal ini didorong permintaan pasar untuk bahan baku sabun serta pembersih lainnya yang meningkat selama pandemi Covid-19," katanya.