
Kacau! Libur Panjang Bikin Orang Males Terapkan 3M

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah telah merevisi jumlah cuti bersama pada akhir 2020, sebagai langkah untuk mengurangi potensi lonjakan kasus positif Covid-19 yang seringkali terjadi setiap libur panjang. Apalagi tren kenaikan kasus positif juga dibarengi dengan turunnya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun (3M).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan sejak 18 November pantauan Satgas mencatat bertepatan dengan libur panjang akhir Oktober persentase memakai masker hanya 59,32%, dan kepatuhan menjaga jarak hanya 43,46%. Jika kondisi ini berjalan terus, menurutnya sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menahan lonjakan yang terjadi.
"Dapat kami simpulkan liburan panjang momentum pemicu utama penurunan kepatuhan protokol kesehatan dan kepatuhan itu makin turun. Jika masyarakat semakin lengah menjalankan protokol kesehatan seperti yang ditunjukkan dalam 3 periode libur panjang akan meningkatkan penularan," kata Wiku dalam konferensi pers, Kamis (03/11/2020).
Wiku mengingatkan untuk dapat menurunkan kasus positif dan angka kematian, sebanyak 75% dari populasi harus patuh pada protokol kesehatan. Namun sayangnya, pantauan Satgas menunjukan sebaliknya terutama dari sisi menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
"Lokasi kerumunan yang tidak patuh pada protokol kesehatan paling tinggi berada di restoran dan kedai sebesar 30,8%, rumah 21%, tempat olah raga publik 18,8%, jalan umum 14%, tempat wisata 13,9%," katanya.
Kepatuhan masyarakat yang rendah pada penerapan protokol kesehatan menurutnya menjadi kontributor dalam peningkatan Covid-19. Untuk itu, masa libur natal dan tahun baru Wiku meminta masyarakat lebih disiplin agar tidak ada lonjakan kasus baru seperti yang sebelumnya.
"Setiap periode libur panjang, peningkatan kasus pasti akan terjadi 10-14 hari setelahnya, untuk itu ada beberapa yang dijadikan pelajaran untuk mengantisipasi liburan natal dan Tahun baru. Saya meminta Pemda mengoptimalisasi disiplin protokol kesehatan, lakukan ini tanpa pandang bulu kepada masyarakat. Pemda harus tegas membubarkan kerumunan dan melakukan kampanye 3M," ujar Wiku.
Dia juga mengingatkan menjalani protokol di masa ini adalah kewajiban bukan lagi pilihan. Dia juga meminta masyarakat mengurangi mobilitas, karena berdasarkan penelitian dengan mengurangi kunjungan ke area publik hanya sebesar 1% sudah bisa mengurangi puluhan kasus positif dan kematian per minggu.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak