
Kenapa Hanya Usia 19-59 Tahun yang Divaksinasi Covid-19?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dan ITAGI, Prof. Soedjatmiko menjelaskan bahwa vaksin yang saat ini dikembangkan, akan diperuntukkan untuk usia 19 sampai 59 tahun.
"Yang terpapar banyak usia 19-59 tahun, di RI juga sampai hampir 80%, Proposal penelitian fase 1-3 hanya pada umur itu. Kalau proposal penelitian begitu, tak bisa dipakai untuk usia di luar itu," katanya dalam dialog produktif secara virtual di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Menurutnya, kasus positif di Indonesia menyerang usia produktif 19 sampai 59 tahu. Usia ini disebutnya rentan karena kelompok ini yang aktif bekerja dan lain sebagainya.
"Pemerintah sudah berbaik hati ada PSBB, 3T (testing, tracing, treatment), menyediakan sarana, edukasi masyarakat," katanya.
Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat agar mengikuti aturan terutama hindari kerumunan. Sayangnya, imbauan tersebut seolah diabaikan, mengingat jumlah kasus positif setiap harinya sejak November terus bertambah.
"Kasus 5.000, 6.000 setiap hari tambah lagi, sehingga rumah sakit penuh. Dan setiap hari sejak September sampai November yang meninggal 100, bahkan mencapai 160 orang," ujarnya.
Untuk itulah, kabar baik mengenai vaksin masih ditunggu. Adapun tujuan vaksin tersebut menurutnya akan memutus rantai virus, sehingga kehidupan masyarakat diharapkan bisa kembali normal.
"Vaksinasi tujuannya kekebalan individu. Kalau orangnya banyak, virus susah berkembang biak. Kalau sudah 70% virus susah berkembang biak. Penularan menurun, pandemi berhenti, dan pemulihan ekonomi membaik," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.
"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri