
Sri Mulyani Bicara Soal Jamu-Obat Tradisional, Apa Katanya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong agar perusahaan jamu dan obat tradisional bisa terus mengembangkan produknya. Apalagi di kondisi saat ini di mana produk-produk jamu dan obat tradisional semakin banyak peminatnya.
"Masyarakat di dalam situasi hadapi pandemi ingin memiliki gaya hidup lebih sehat dan konsumsi hal-hal yang bisa tingkatkan imunitas. Ini berikan harapan ke industri jamu dan obat tradisional karena pangsanya sesuai dengan tema saat ini," ujar Sri Mulyani.
Hal itu disampaikannya dalam Webinar GP Jamu dengan tema "Dukungan Pembiayaan, Teknologi dan Perundangan dari Pemerintah dan Perbankan untuk Industri Besar dan UMKM Jamu, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, SPA, Aromaterapi Terutama di Masa Pandemi" yang berlangsung secara virtual, Senin (30/11/2020).
"Kami harap industri ini makin maju seiring pengetahuan masyarakat dan munculnya berbagai penelitian ilmiah yang gambarkan bahwa jamu atau obat tradisional miliki khasiat yang bisa tingkatkan daya tahan tubuh hingga sisi pengobatan," lanjutnya.
Sri Mulyani pun bilang pemerintah akan memberikan dukungan penuh kepada industri ini untuk memaksimalkan potensi. Di mana saat ini ada 1.247 industri jamu dan obat tradisional mulai dari yang kecil seperti UMKM hingga perusahaan besar yang memiliki potensi kuat untuk terus berkembang.
"Pemerintah dalam mendukung UMKM membantu mulai dari pengadaan bahan baku, kemudahan berusaha dan insentif perpajakan, akses ke modal dan keringanan lain," kata Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah juga akan membantu memperluas pasar jamu dan obat tradisional hingga ke negara lain melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). LPEI akan memberikan bantuan dari sisi permodalan hingga sisi teknikal perusahaan yang ingin menembus pasar global.
"Ini adalah suatu yang tidak hanya kuatkan badan manusia, juga perekonomian Indonesia. Kita perlu terus dorong berbagai kegiatan yang merupakan keunggulan Indonesia termasuk produk herbal karena Indonesia negara subur, tanah yang bisa tumbuhkan berbagai macam biodiversity yang merupakan aset luar biasa," ujar Sri Mulyani.
Selain melalui LPEI, ia menjelaskan bahwa dukungan juga diberikan pemerintah dengan memastikan ekosistem logistik yang efisien melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Dalam hal ini DJBC akan membantu inovasi dan entrepreneurship para pengusaha jamu dan obat tradisional.
"Dalam dukungan logistik itu sangat penting terutama kalau ini produk mudah rusak, dan produk di mana kualitas handling jadi sangat penting," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, dari sisi permodalan pemerintah memberikan dukungan yakni pemberian subsidi bunga melalui Kredit Uasaha Rakyat (KUR). Dukungan ini hadir melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Kita berikan lebih dari 266 ribu debitur yang mendapatkan relaksasi dari penundaan pembayaran pinjamannya hingga pembayaran bunga yang dibayar pemerintah. Ini juga termasuk ke pengusaha jamu dan obat tradisional," ujar Sri Mulyani.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Megawati yang Miris Kunyit Produksi RI Banyak Diekspor