
Duh Pak Ganjar! Kok Bisa Jateng Bikin Rekor Covid-19?

Jakarta, CNBC Indonesia- Jawa Tengah kini menjadi episentrum Covid-19 dengan kasus aktif terbesar, memimpin pertambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia. Provinsi ini mencatat 2.036 kasus baru pada Minggu (29/11/2020). Ini merupakan rekor pertambahan kasus positif harian di Jateng. Hal ini pula membuat total konfirmasi positif di Jateng menembus 54.997 orang.
Pada hari yang sama, provinsi ini mencatat 760 kasus kesembuhan sehingga totalnya menjadi 38.281 orang. Jateng juga mencatat 73 kasus kematian sehingga total menjadi menjadi 2.340 orang.
Kasus kematian tersebut juga rekor tertinggi dalam pertambahan kasus kematian harian. Hingga hari ini, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jateng tercatat 14.376, dan merupakan yang tertinggi di RI.
Secara nasional jumlah pasien baru virus corona (Covid-19) kembali meningkat 6.267 orang. Ini merupakan rekor pertambahan kasus harian tertinggi sejak penyakit ini mewabah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 tersebut ditemukan dari 70.792 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 445.793 merupakan pasien sembuh, yang bertambah 3.810 dibandingkan dengan kemarin. Sementara itu, jumlah kasus kematian mencapai 16.815 orang, bertambah 169 orang dibandingkan dengan kemarin.
Covid-19 telah menyebar ke 505 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 70.792 orang masih dipantau oleh pemerintah karena berstatus suspek Covid-19.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan catatan dari Satgas, per Kamis (26/11/2020) Jawa Tengah tepatnya kota Semarang menjadi salah satu dari 13 kota yang menyumbang kasus terbesar. Tercatat Jawa Tengah berkontribusi 25,38% dari total kasus.
"Saya tekankan, setiap daerah harus belajar dan meningkatkan kemampuan belajar, situasi dan kondisi, dari kota-kota besar di atas untuk kolaborasi dalam menurunkan laju penularan," kata Wiku.
Dia juga mengingatkan kegiatan masyarakat yang mengundang kerumunan terbukti berpotensi besar terjadinya bahaya penularan Covid-19. Bahkan kegiatan kerumunan tersebut melahirkan klaster-klaster baru di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan bahaya penularan Covid-19 masih terjadi.
"Berdasarkan data nasional, terdapat berbagai kegiatan kerumunan yang berdampak pada timbulnya klaster penularan Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia," kata Wiku.
Sebelum mencetak rekor di akhir pekan, kasus harian positif di Indonesia terus bertambah dan mencapai 5 ribu kasus selama 3 hari berturut-turut, bahkan tidak pernah berada di bawah 4 ribuan kasus.
"Ini harus menjadi alarm, kasus positif dapat bertambah, apabila tidak ada langkah serius masyarakat untuk mencegah penularan," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona