
Luhut: Patimban di Akhir Tahun Ada Peluncuran Ekspor Mobil!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan biaya logistik hingga 18% terhadap PDB. Adapun nilai Logistic Performance Index dipatok 3,5%. Pelabuhan ini akan diandalkan dalam kegiatan ekspor mobil dari pusat produksi di Karawang dan Bekasi Jawa Barat.
Luhut berbicara hal ini dalam sebuah webinar yang membahas Pelabuhan Patimban. Luhut bilang, dengan performa biaya logistik yang ditargetkan Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
"Jadi Ini bisa dicapai melalui efisiensi dan proses clearance dan kondisi infrastruktur perdagangan dan transportasi yang meliputi pelabuhan, kereta api, jalan, dan teknologi Indonesia," ujarnya, Jumat (27/11/20).
Selama ini, biaya logistik di Indonesia masih tergolong mahal bahkan kalah saing dibandingkan sejumlah negara tetangga. Lantas apakah keberadaan Pelabuhan Patimban jadi solusi?
"Pada akhirnya Patimban bisa mendorong biaya logistik, khususnya di Jakarta, Jabar, Banten dan Jateng," klaimnya.
Ia menjelaskan bahwa pelabuhan tersebut bakal mengandalkan komoditas utama untuk tahap awal operasi adalah pasar otomotif.
"Maka peran pelabuhan diharapkan bisa memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya dalam mendukung perdagangan di bidang manufaktur," urainya.
Ia menambahkan, secara keberlanjutan, keberadaan pelabuhan tersebut bisa mendukung kegiatan ekspor dan impor sebesar 16,5 juta Teus pada 2025. Menurutnya, Indonesia patut bangga karena bisa menjadi tujuan investasi investor dunia dengan nilai Rp 35 triliun khusus untuk Patimban dari JICA.
"Investasi ini diharapkan tidak hanya memberi dampak ekonomi tapi juga sosial melalui multiplier effect yang diciptakan."
Selain itu, Patimban juga akan memberi manfaat untuk masyarakat sekitar karena akan membuka ratusan ribu lapangan kerja baru untuk masyarakat kabupaten Subang dan sekitarnya. Angka ini menurutnya akan terus bertambah dengan target 4,3 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan.
"Berdasarkan ratas presiden 22 September 2020 untuk mitigasi bagi nelayan kementerian dan lembaga terkait akan membantu nelayan dengan memberikan pelatihan, pendidikan vokasi dan sarana prasarana memadai. Memberikan bantuan alat tangkap ikan, kapal dan mesin. Melihat besarnya manfaat yang ada, Patimban direncanakan beroperasi dengan soft launching car terminal (ekspor mobil) akhir tahun ini," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tol Baru 30 Km Dibangun Dukung Calon Pelabuhan Terbesar di RI