
Kampanye Tatap Muka Lebih Laku Dibanding Online, Kenapa Yah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya dalam hitungan hari, pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2020 akan digelar, yaitu 9 Desember 2020. Lantas, bagaimana suasana kampanye jelang pelaksanaan pilkada itu?
Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum RI Mochammad Afifuddin mengatakan, meski situasi pandemi Covid-19, nyatanya kampanye tatap muka masih diminati dibanding dengan online.
"Kami menarik data dilakukan jajaran kami, fenomena tatap muka berapa kali dalam 10 hari, meningkat," katanya secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Meski boleh dilakukan kampanye tatap muka, namun ada ketentuan khusus yang harus dilakukan, utamanya soal protokol kesehatan. Sayangnya, beberapa kejadian harus dibubarkan karena dianggap melanggar aturan.
Dia mencatat setidaknya ada beberapa kejadian yang melanggar aturan. Pertama pada 26 September sampai 5 Oktober, ada 2.189 kampanye di mana 237 di antaranya melanggar protokol kesehatan. Sehingga 70 di antaranya memperoleh surat peringatan.
Kemudian pada 6-16 Oktober, ada 16.468 kampanye tatap muka di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 35 di antaranya harus dibubarkan dan 233 di antaranya memperoleh surat tilang karena melanggar.
Pada 26 Oktober sampai 4 November, ada 17 kegiatan dari 17.738 yang dibubarkan. Terakhir, pada 15-24 November, ada 18.025 kegiatan tatap muka, 328 di antaranya mendapatkan surat tilang.
"Poinnya, tren melakukan kampanye tatap muka meningkat. Tentu ini menjadi perhatian kita, bagaimana agar kalau ini terjadi protokol kesehatan harus diterapkan. Karena potensi yang tidak diinginkan bisa terjadi," tegasnya.
Dia juga membenarkan, di beberapa daerah ada kandidat yang terpapar Covid-19. Bahkan ada juga yang berakibat fatal hingga meninggal.
"Situasi tidak bisa diprediksi dan sebenarnya semua jajaran kami, itu juga harus melakukan tes kesehatan sebelum melakukan pengawasan. Semua TPS akan ada pengawas 1 orang, petugas semua harus rapid test," pungkasnya menjawab terkait antisipasi apa yang dilakukan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Masih Merajalela, Pak Jokowi Yakin Gelar Pilkada?