Beneran Nih Pak Jokowi Mau Vaksinasi Massal Akhir 2020?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
19 November 2020 18:35
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan Indonesia telah meminta izin kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memulai vaksinasi massal pada 2020.

Meski demikian, BPOM menyatakan bahwa izin darurat penggunaan vaksin kemungkinan dapat diberikan pada Januari 2021 karena masih menggunakan data. Izin baru akan diberikan paling lambat pada minggu keempat 2021.

Lantas, mungkinkah vaksinasi massal tetap dilakukan di akhir tahun?

"Pemerintah berupaya untuk dapat segera menjalankan program vaksinasi untuk masyarakat," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (19/11/2020).

Wiku mengemukakan, komitmen pemerintah untuk melakukan vaksin telah ditunjukkan melalui simulasi vaksin di sejumlah puskesmas. Simulasi ini untuk memastikan kesiapan masyarakat dan daerah.

"Penting untuk diingat bahwa program vaksinasi ini juga sangat bergantung pada proses pengembangan vaksin yang akan digunakan," jelasnya.

"Saat ini, berbagai kandidat vaksin yang digunakan berada pada tahap uji klinis untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan dosis aman yang dapat digunakan," katanya.

"Sesuai yang disampaikan presiden, maka kami berharap vaksinasi massal dapat dilakukan secepatnya jika vaksin sudah siap," jelasnya.

Sebagai informasi, vaksin yang diproduksi Sinovac dan Sinopharm China dijadwalkan untuk digunakan pada tahap awal. Tahun ini, perusahaan akan menyediakan 18 juta vaksin, di mana 15 juta akan diproduksi Bio Farma.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM Kawal Uji Klinis Fase 3 Vaksin Corona, Ini Tahapannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular